Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam

Minggu, 06 April 2025 - 14:37 WIB
loading...
Sektor Industri Terdampak...
Tarif impor resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump akan berdampak signifikan terhadap sektor-sektor industri utama Indonesia, namun respons pemerintah dinilai masih kalah cepet. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kebijakan tarif impor resiprokal yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap sektor- sektor industri utama Indonesia.Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira memprediksi bahwa beberapa sektor, seperti otomotif, elektronik, dan padat karya, akan mengalami tekanan besar.

"Karena tarif resiprokal berlaku secara universal, maka produk yang paling terdampak adalah komponen elektronik, mesin, minyak kelapa sawit, alas kaki, pakaian jadi, minyak kelapa sawit (CPO), suku cadang kendaraan, karet dan produk perikanan. Produk itu berkontribusi paling besar dalam ekspor ke AS," ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal, Minggu (6/4/2025).

Bhima menyoroti sektor otomotif sebagai contoh, di mana pertumbuhan ekspor ke AS rata-rata 11 persen antara tahun 2019-2023. Dengan adanya tarif impor, pertumbuhan ini bisa berbalik negatif.



"Pertumbuhan ekspor otomotif bisa jadi negatif begitu ada kenaikan tarif yang luar biasa. Pertama, konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal. Penjualan kendaraan bermotor turun di AS," jelasnya.

Selain itu, Bhima memperkirakan bahwa sektor padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil juga akan terpuruk.

"Sektor padat karya seperti pakaian jadi dan tekstil diperkirakan makin terpuruk. Sebagian besar brand internasional yang ada di Indonesia, punya pasar besar di AS. Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order/pemesanan ke pabrik Indonesia," katanya.

Dalam menghadapi tantangan ini, Bhima menekankan perlunya respons cepat dan strategis dari pemerintah. Pertama, negosiasi intensif dengan AS, seperti yang dilakukan Vietnam, sangat penting untuk melunakkan dampak tarif. Kedua, pengisian posisi Duta Besar RI di AS diperlukan untuk memfasilitasi dialog bilateral langsung dengan Gedung Putih.

Selain itu, perlindungan pasar domestik melalui revisi Permendag 8 tahun 2024 menjadi mendesak untuk mencegah banjir impor. Bank Indonesia juga diharapkan dapat memberikan stimulus moneter dengan menurunkan suku bunga acuan dan melakukan uji tekanan untuk mengantisipasi dampak resesi AS.



Bhima mengkritik pemerintah karena dianggap lambat dalam merespons kebijakan tarif ini, berbeda dengan Vietnam yang telah mengambil langkah proaktif. Ia menekankan, bahwa tindakan cepat dan terkoordinasi sangat diperlukan untuk melindungi industri Indonesia dan meminimalkan dampak negatif dari kebijakan tarif AS .

"Pemerintah masih belum bersikap strategis soal tarif resiprokal Trump. Kalah cepat dibanding Vietnam," kritik Bhima.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
Gara-gara Perang Tarif,...
Gara-gara Perang Tarif, AS Disebut Jadi Kacau Mirip Negara Berkembang
Cegah Banjir Produk...
Cegah Banjir Produk Impor, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi
China Balas Dendam ke...
China Balas Dendam ke AS, Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Pengusaha Muda Blak-blakan...
Pengusaha Muda Blak-blakan Soal Efek Bahaya dari Perang Tarif AS dan China
Uni Eropa Balik Melawan...
Uni Eropa Balik Melawan AS, Siap Jatuhkan Tarif 25% Mulai Minggu Depan
3 Alasan Trump Nekat...
3 Alasan Trump Nekat Kobarkan Perang Dagang dengan China
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Siapa yang Bakal Menang dan Berakhir Tumbang?
Trump Tambah Tarif Impor...
Trump Tambah Tarif Impor dari China Jadi 145%, Importir AS Kocar-kacir
Rekomendasi
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
3 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
4 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
8 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
8 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
9 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
10 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved