Kredit Perbankan Tembus Rp4.338,1 Triliun

Kamis, 02 Maret 2017 - 22:17 WIB
Kredit Perbankan Tembus Rp4.338,1 Triliun
Kredit Perbankan Tembus Rp4.338,1 Triliun
A A A
JAKARTA - Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Januari 2017 tercatat sebesar Rp4.338,1 triliun atau tumbuh 8,2% (yoy) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,8% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, akselerasi pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada kredit modal kerja (KMK) maupun kredit investasi (KI). "KMK tercatat sebesar Rp1.967,3 triliun atau tumbuh 7,0% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,7% (yoy)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara di Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Sementara, pertumbuhan KI juga mengalami peningkatan dari 8,8% (yoy) pada Desember 2016 menjadi 9,3% (yoy). Peningkatan pertumbuhan KMK terutama dipicu oleh peningkatan pertumbuhan kredit yang disalurkan pada sektor industri pengolahan dan konstruksi masing-masing tumbuh dari 1,8% (yoy) dan 27,0% (yoy) menjadi 2,1% (yoy) dan 28,9% (yoy).

Sementara, akselerasi pertumbuhan KI terutama terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan hotel and restoran yang masing-masing tumbuh meningkat dari 3,8% (yoy) dan 8,8% (yoy) pada Desember 2016 menjadi 4,8% dan 10,8% (yoy).

Selain itu, posisi kredit UMKM yang disalurkan bank umum pada Januari 2017 tercatat sebesar Rp780,2 triliun atau tumbuh 8,5% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4% (yoy).

Berdasarkan skala usahanya, pertumbuhan kredit untuk skala kecil dan menengah tumbuh meningkat dari masing-masing sebesar 11,8% (yoy) dan 5,2% (yoy) menjadi sebesar 12,4% (yoy) dan 5,7% (yoy) pada Januari 2017.

"Sementara untuk kredit UMKM skala mikro tumbuh melambat dari 10,9% (yoy) pada Desember 2016 menjadi 9,3% (yoy). Sejalan dengan pertumbuhan kredit UMKM, kredit yang disalurkan pada sektor properti tumbuh meningkat pada Januari 2017," kata Tirta.

Adapun posisi kredit properti tercatat sebesar Rp702,0 triliun atau tumbuh 15,1% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 15,0% (yoy). "Kenaikan tersebut bersumber dari peningkatan pertumbuhan kredit yang disalurkan melalui KPR dan KPA dan kredit konstruksi," ungkapnya.

Sementara, KPR dan KPA tumbuh 8,3% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,1% (yoy) sejalan dengan kebijakan pelonggaran LTV (Loan to Value) yang berlaku sejak 29 Agustus 2016. Kredit konstruksi juga tumbuh meningkat dari 24,2% (yoy) menjadi 25,2% (yoy) pada Januari 2017.

Sedangkan, kredit real estate tumbuh melambat dari 22,2% (yoy) pada Desember 2016 menjadi 21,5% (yoy). Di sisi lain, suku bunga kredit tercatat menurun, dengan suku bunga simpanan berjangka bergerak bervariasi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8223 seconds (0.1#10.140)