Analis Ingatkan Bank Penyalur Kredit Infrastruktur Rawan

Senin, 06 Maret 2017 - 17:09 WIB
Analis Ingatkan Bank...
Analis Ingatkan Bank Penyalur Kredit Infrastruktur Rawan
A A A
JAKARTA - Investor harus mewaspadai saham-saham perbankan yang mempunyai porsi besar terhadap penyebaran kredit pada sektor infrastruktur. Senior Investment Analis Samuel Asset Management Joseph Pangaribuan menjelaskan, bank yang banyak memberikaan kredit ke sejumlah perusahaan infrastruktur memiliki dampak yang besar terhadap kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

"Bank yang banyak mengucurkan kredit ke sektor infrastruktur memiliki paparan yang besar terhadap kenaikan NPL," kata Joseph dalam diskusi 'Emiten Bicara Industri' di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Lebih lanjut dia menjelaskan, tren kenaikan NPL tersebut disebabkan ekspansi kredit lembaga-lembaga perbankan yang memperbesar porsi penyaluran kredit terutama ke sektor infrastruktur yang berlangsung sejak 2010 silam.

Menurutnya, yang menjadi kesalahan besar adalah kredit terus dikucurkan dengan skala yang besar tapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang masih melambat. Seharusnya, porsi penyaluran kredit harus mempertimbangkan realisasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga hal ini dapat menghindari potensi kredit macet.

"Sayangnya, lending rate perbankan tidak mau diturunkan di saat omzet perusahaan mengalami penurunan, kredit juga tidak terserap, bahkan NPL bank juga terus naik," paparnya.

Dengan demikian, Joseph meminta investor untuk lebih cermat dalam memilih strategi ekspansi pada emiten perbankan. Dia merekomendasikan saham emiten bank dengan manageable cost dan cost structure yang baik. Hal ini biasanya diterapkan pada emiten perbankan BUMN.

Ditempat yang sama, Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan menambahkan, pencadangan pada bank perlu dilakukan ditengah potensi lonjakan NPL. Perbankan juga harus bisa menekan potensi kredit bermasalah, serta fokus dalam upaya perbaikan pada kualitas kredit.

Sehingga secara jangka panjang saham-saham bank khusus bank BUMN masih berpotensial untuk di koleksi. Terlebih, bank yang selalu menghasilkan laba dan memberikan dividen setiap tahunnya. "Untuk jangka panjang saham-saham bank BUMN berpotensi untuk dikoleksi," tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6373 seconds (0.1#10.140)