Panen Raya, Petani Kekurangan Tenaga Pemanen
A
A
A
PEKALONGAN - Para petani di Desa Bataran Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan, melakukan panen raya, Senin (6/3). Namun, para petani terkendala minimnya tenaga pemanen padi setiap panen raya tiba.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Cangkring Kecamatan Pekalongan Utara, Budiharso. Menurutnya, para tenaga pemanen biasanya didatangkan dari daerah lain. "Tenaga pemanen memang pendatang semua. Kami tidak ada tenaga pemanen. Biasanya tenaga pemanen itu kami datangkan dari Kabupaten Batang," jelasnya.
Akibatnya, tak jarang proses pemanenan menjadi molor. Sebab, hasil panen tidak bisa diambil dengan maksimal. "Saat panen raya kadang beberapa daerah berbarengan. Jadi para tenaga pemanen itu masih memanen di daerah lain, jadi kami terpaksa menunggu mereka," ungkap dia.
"Sedangkan kalau terlalu lama menunggu kan panen juga tidak maksimal. Jadi misal padi yang seharusnya dipanen hari ini, tapi baru dipanen besok, bisa membuat sebagian padinya sudah jatuh atau rontok. Sehingga bisa mengurangi hasil panen kai," sambungnya,
Pihaknya juga berharap ada bantuan dari pemerintah terkait perluasan lahan. Sebab, selama ini lahan sekitar sawah pertanian berupa rawa."Sekarang saluran irigasi sudah mending diperbaiki, tapi kami harap agar lahan pertanian bisa ditambah," harap Budiharso
"Jadi sebagian lahan ada yang berupa rawa, harapannya bisa digunakan lagi sebagai sawah. Saat ini masih banyak rumpun-rumpunnya. Kami harap itu bisa diratakan dan dbersihkan. Jadi kami bisa lebih banyak menanam padi dan maju," paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Agus Jati Waluyo, membenarkan hal itu. Selain tenaga pemanen, para petani setempat juga terkendala saluran irigasi yang tidak lancar.
"Lokasi sini merupakan daerah irigasi paling ujung utara. Sehingga sering mendapatkan masalah saat musim kemarau terjadi. Oleh sebab itu kami minta para petani agar bisa tanam lebih cepat, sehingga bisa mengurangi resiko kekurangan air," katanya.
Dijelaskan, jaringan saluran irigasi tersebut dari Kelurahan Kuripan hingga Kelurahan Grogolan lancar. Namun sauran irigasi setelahnya, menuju ke utara sering bermasalah. "Sementara kalau irigasi dengan pompa, juga agak sulit. Sebab bergantung dengan kondisi sungai itu sendiri," ujar dia
Diungkapkan, pada panen kemarin setidaknya setiap hektar lahan pertanian setempat bisa menghasilkan 9,18 ton. Total lahan sawah setempat yang sudah dipanen mencapai 20 hektar. "Tapi saat panen masih dijumpai kehilangan hasil, baik saat memanen, merontok maupun mengemasnya dalam karung," ungkapnya.
Sementara itu Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi, mengaku mendukung upaya petani setempat. Hal itu sebagai upaya mendukung ketahanan pangan di Kota Pekalongan.
"Kami siap membantu pemda, untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan. Ini juga sesuai dengan MoU antara Kementrian Pertanian dengan KASAD untuk mencapai swasembada pangan," katanya.
Pihaknya juga siap membantu masyarakat dengan meminjamkan traktor yang ada. Para petani setempat bisa mengambil untuk meminjam traktor tersebut di Makodim 0710 Pekalongan. "Kami siap pinjamkan traktor, para petani tinggal datang saja ke kantor untuk mengambilnya," tambahnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Kelompok Tani Cangkring Kecamatan Pekalongan Utara, Budiharso. Menurutnya, para tenaga pemanen biasanya didatangkan dari daerah lain. "Tenaga pemanen memang pendatang semua. Kami tidak ada tenaga pemanen. Biasanya tenaga pemanen itu kami datangkan dari Kabupaten Batang," jelasnya.
Akibatnya, tak jarang proses pemanenan menjadi molor. Sebab, hasil panen tidak bisa diambil dengan maksimal. "Saat panen raya kadang beberapa daerah berbarengan. Jadi para tenaga pemanen itu masih memanen di daerah lain, jadi kami terpaksa menunggu mereka," ungkap dia.
"Sedangkan kalau terlalu lama menunggu kan panen juga tidak maksimal. Jadi misal padi yang seharusnya dipanen hari ini, tapi baru dipanen besok, bisa membuat sebagian padinya sudah jatuh atau rontok. Sehingga bisa mengurangi hasil panen kai," sambungnya,
Pihaknya juga berharap ada bantuan dari pemerintah terkait perluasan lahan. Sebab, selama ini lahan sekitar sawah pertanian berupa rawa."Sekarang saluran irigasi sudah mending diperbaiki, tapi kami harap agar lahan pertanian bisa ditambah," harap Budiharso
"Jadi sebagian lahan ada yang berupa rawa, harapannya bisa digunakan lagi sebagai sawah. Saat ini masih banyak rumpun-rumpunnya. Kami harap itu bisa diratakan dan dbersihkan. Jadi kami bisa lebih banyak menanam padi dan maju," paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Agus Jati Waluyo, membenarkan hal itu. Selain tenaga pemanen, para petani setempat juga terkendala saluran irigasi yang tidak lancar.
"Lokasi sini merupakan daerah irigasi paling ujung utara. Sehingga sering mendapatkan masalah saat musim kemarau terjadi. Oleh sebab itu kami minta para petani agar bisa tanam lebih cepat, sehingga bisa mengurangi resiko kekurangan air," katanya.
Dijelaskan, jaringan saluran irigasi tersebut dari Kelurahan Kuripan hingga Kelurahan Grogolan lancar. Namun sauran irigasi setelahnya, menuju ke utara sering bermasalah. "Sementara kalau irigasi dengan pompa, juga agak sulit. Sebab bergantung dengan kondisi sungai itu sendiri," ujar dia
Diungkapkan, pada panen kemarin setidaknya setiap hektar lahan pertanian setempat bisa menghasilkan 9,18 ton. Total lahan sawah setempat yang sudah dipanen mencapai 20 hektar. "Tapi saat panen masih dijumpai kehilangan hasil, baik saat memanen, merontok maupun mengemasnya dalam karung," ungkapnya.
Sementara itu Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi, mengaku mendukung upaya petani setempat. Hal itu sebagai upaya mendukung ketahanan pangan di Kota Pekalongan.
"Kami siap membantu pemda, untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan. Ini juga sesuai dengan MoU antara Kementrian Pertanian dengan KASAD untuk mencapai swasembada pangan," katanya.
Pihaknya juga siap membantu masyarakat dengan meminjamkan traktor yang ada. Para petani setempat bisa mengambil untuk meminjam traktor tersebut di Makodim 0710 Pekalongan. "Kami siap pinjamkan traktor, para petani tinggal datang saja ke kantor untuk mengambilnya," tambahnya.
(akr)