Pergerakan IHSG Diprediksi Masih Melemah
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini pergerakan mixed melemah masih akan dialami IHSG ke depannya dengan range pergerakan 5.372-5.420.
Lanjar mengatakan, pergerakan konsolidasi pada resistance level dan upper bollinger bands secara teknikal masih terlihat pada IHSG.
"Diperkuat gerak Indikator Stochastic dan Momentum pada indikator RSI yang flat. MA7 masih menjadi support sejak akhir pekan kemarin sebagai konfirmasi pergerakan mulai tertekan jika IHSG dibawah level MA7," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Sementara, IHSG pun bergerak mixed dengan ditutup turun -8,85 poin sebesar -0,16% di level 5.393,76 dengan volume yang cenderung rendah.
Indeks sektor infrastruktur dan pertambangan yang kali ini menjadi penekan IHSG, disaat investor asing justru melakukan pembelian bersih cukup tinggi di level Rp246,19 miliar dan data cadangan devisa naik lebih pada perkiraan sebelumnya di level USD119,9 miliar dari USD117,2 miliar.
"Antisipasi investor teradap prospek kenaikan suku bunga AS yang hingga di atas 70% probabilitasnya menjadi faktor pelemahan ekuitas global pada hari ini," pungkasnya.
Saham-saham yang layak untuk diperhatikan diantaranya ASRI, BBTN, EXCL, JSMR, RALS, dan MPPA.
Lanjar mengatakan, pergerakan konsolidasi pada resistance level dan upper bollinger bands secara teknikal masih terlihat pada IHSG.
"Diperkuat gerak Indikator Stochastic dan Momentum pada indikator RSI yang flat. MA7 masih menjadi support sejak akhir pekan kemarin sebagai konfirmasi pergerakan mulai tertekan jika IHSG dibawah level MA7," ujarnya di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Sementara, IHSG pun bergerak mixed dengan ditutup turun -8,85 poin sebesar -0,16% di level 5.393,76 dengan volume yang cenderung rendah.
Indeks sektor infrastruktur dan pertambangan yang kali ini menjadi penekan IHSG, disaat investor asing justru melakukan pembelian bersih cukup tinggi di level Rp246,19 miliar dan data cadangan devisa naik lebih pada perkiraan sebelumnya di level USD119,9 miliar dari USD117,2 miliar.
"Antisipasi investor teradap prospek kenaikan suku bunga AS yang hingga di atas 70% probabilitasnya menjadi faktor pelemahan ekuitas global pada hari ini," pungkasnya.
Saham-saham yang layak untuk diperhatikan diantaranya ASRI, BBTN, EXCL, JSMR, RALS, dan MPPA.
(ven)