5 CEO Sukses yang Mengambil Jurusan Matematika

Kamis, 16 Maret 2017 - 07:05 WIB
5 CEO Sukses yang Mengambil Jurusan Matematika
5 CEO Sukses yang Mengambil Jurusan Matematika
A A A
NEW JERSEY - Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat, siswa yang belajar matematika atau sains memiliki peluang bekerja lebih tinggi. Bahkan menurut National Math and Science Initiative, keuntungan orang yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang matematika, sains, dan teknologi ialah mempunyai kesempatan mendapatkan kerja 70% lebih tinggi dari yang lainnya.

Melansir dari CNBC, Rabu (15/3/2017), orang yang memperoleh gelar bidang matematika akan mendapat pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi. Dalam rangka memperingati bilangan “Pi” yang jatuh pada setiap 14 Maret, CNBC--media yang berbasis di New Jersey, AS--menulis CEO sukses yang memiliki latar belakang gelar matematika.

Bilangan “Pi” adalah bilangan irasional, yang berarti bahwa ia tidak dapat ditulis sebagai rasio dua bilangan bulat. Karena irasional, maka ia memiliki digit bilangan desimal yang tak terhingga banyaknya. Bilangan “Pi” sendiri mulai dikenal sejak zaman Yunani Kuno.

Bilangan “Pi” adalah rasio keliling lingkaran dengan diameternya sekitar 3.14, maka itu hari bilangan Pi diperingati setiap 14 Maret. Lantas siapa gerangan CEO super sukses yang mengantongi gelar matematika.

5 CEO
Steve Ballmer
Mantan CEO Microsoft dan pemilik klub basket NBA Los Angeles Clippers, Steve Ballmer dikenal sebagai kutu buku matematika. Pada 1977, ia lulus dengan gelar magna cum laude dari Harvard University untuk bidang matematika terapan. Ballmer dilaporkan menerima nilai sempurna 800.

Sergey Brin
Sergey Brin adalah Co-Founder Google dan presiden di perusahaan induk Google, Alphabet. Brin mengambil dua jurusan sekaligus ketika kuliah di University of Maryland, Amerika Serikat, yaitu jurusan matematika dan ilmu komputer. Nama Google sendiri terinspirasi dari istilah matematika “Googol” yang berarti sepuluh pangkat dari seratus.

5 CEO
Reed Hastings
CEO Netflix ini belajar matematika di Bowdoin College, Maine, Amerika Serikat. Setelah lulus ia sempat menjadi guru matematika di sebuah SMA di negara Afrika, Swaziland pada 1983-1985. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Stanford University untuk mengambil gelar master bidang ilmu komputer.

5 CEO
Jeffrey Robert Immelt
CEO General Electric ini merupakan alumnus jurusan matematika dari Dartmouth University, New Hampshire, Amerika Serikat. Setelah lulus dari sana, Immelt melanjutkan gelar MBA dari Harvard Business School. Menurut Immelt, gelar matematika yang ia peroleh lebih banyak ia terapkan dalam pekerjaannya ketimbang ilmu administrasi bisnis. “Saya lebih banyak menggunakan ilmu matematika dalam pekerjaan, bahkan saya tidak menggunakan ilmu administrasi bisnis,” tukasnya.

5 CEO
Indra Nooyi
Perempuan kelahiran India yang sekarang menjabat CEO PepsiCo ini memiliki tiga gelar sarjana dari tiga bidang: matematika, fisika, dan kimia dari Madras Christian College pada 1974. Meski sudah menjadi seorang bos, Nooyi kerap memotivasi banyak anak perempuan untuk tertarik pada STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics), bahkan meluangkan waktu menjadi mentor di bidang STEM.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3491 seconds (0.1#10.140)