BI Tahan Suku Bunga untuk Menjaga Inflasi 2017

Kamis, 16 Maret 2017 - 21:44 WIB
BI Tahan Suku Bunga...
BI Tahan Suku Bunga untuk Menjaga Inflasi 2017
A A A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan AS sebesar 25bps menjadi 1% sudah diantisipasi oleh pelaku pasar.

Disamping itu, pernyataan Janet Yellen juga cenderung hawkish, dimana stance kebijakan akomodatif dalam jangka pendek ini dan menekankan bahwa peak kenaikan FFR akan gradual pada tahun ini.

"Dampaknya, nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata uang utama, termasuk mata uang Asia pada pembukaan perdagangan Asia pada hari ini," kata Josua saat dihubungi, Kamis (16/3/2017).

Selain itu, yield USD turun sekitar 11 bps menjadi 2,49% dan indeks saham AS juga cenderung menguat. Rupiah pada pembukaan kemarin diperdagangkan menguat di sekitar level Rp13.330-Rp13,350 per dolar.

Disamping itu, Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan sedemikian sehingga akan mendukung stabilitas rupiah dalam jangka pendek ini. "Selain itu, suku bunga acuan BI dipertahankan untuk menjangkar inflasi pada tahun ini," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan suku bunga Fed tidak serta merta harus direspons dengan kenaikan suku bunga bank sentral global termasuk rupiah. Stance kebijakan BI akan fokus pada stabilitas harga dan stabilitas nilai tukar.

"Selain itu, mempertimbangkan kenaikan inflasi pada tahun ini yang dipengaruhi oleh administered price dan volatile inflation, serta potensi ketidakpastian global, ruang pelonggaran kebijakan moneter BI menjadi semakin terbatas sehingga suku bunga BI dipertahankan flat pada RDG bulan ini," tutup dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1577 seconds (0.1#10.140)