IHSG Diperkirakan Bakal Bergerak Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bakal bergerak tertekan di kisaran level 5.565-5.465. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, terkonfirmasinya pola northern star candlestick pattern secara teknikal. IHSG berpotensi melanjutkan tekanan pelemahan.
"Signal pulled back beralih dengan probabilitas cukup tinggi. Indikator STochastic yang dead-cross dengan RSI yang reversal menguatkan signal bearish jangka pendek untuk IHSG," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Sementara, bursa saham Tanah Air kemarin ditutup melemah -6,44 poin sebesar -0,12% dilevel 5.533,99 setelah bergerak cenderung tertekan selama perdagangan. Aksi beli investor asing dengan net buy sebesar Rp830,13 miliar berhasil sedikit menahan aksi jual di akhir sesi perdagangan.
Indeks sektor property menjadi pemimpin pelemahan sedangkan Indeks sektor aneka industri menjadi penahanan dengan menguat di atas 0,5%. Minimnya sentimen membuat investor kembali memantau pergerakan harga komoditas dan nilai tukar.
"Volatilitas masih rendah di pasar dari ekuitas ke mata uang dan pendapatan tetap karena investor berusaha untuk menilai bagaimana kelanjutan atas pemulihan ekonomi global setelah AS pulih," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan di antaranya PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL).
"Signal pulled back beralih dengan probabilitas cukup tinggi. Indikator STochastic yang dead-cross dengan RSI yang reversal menguatkan signal bearish jangka pendek untuk IHSG," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Sementara, bursa saham Tanah Air kemarin ditutup melemah -6,44 poin sebesar -0,12% dilevel 5.533,99 setelah bergerak cenderung tertekan selama perdagangan. Aksi beli investor asing dengan net buy sebesar Rp830,13 miliar berhasil sedikit menahan aksi jual di akhir sesi perdagangan.
Indeks sektor property menjadi pemimpin pelemahan sedangkan Indeks sektor aneka industri menjadi penahanan dengan menguat di atas 0,5%. Minimnya sentimen membuat investor kembali memantau pergerakan harga komoditas dan nilai tukar.
"Volatilitas masih rendah di pasar dari ekuitas ke mata uang dan pendapatan tetap karena investor berusaha untuk menilai bagaimana kelanjutan atas pemulihan ekonomi global setelah AS pulih," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan di antaranya PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) dan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL).
(akr)