Raih Kontrak Rp6 Triliun, PTPP Terus Kejar Proyek Baru

Rabu, 22 Maret 2017 - 18:12 WIB
Raih Kontrak Rp6 Triliun,...
Raih Kontrak Rp6 Triliun, PTPP Terus Kejar Proyek Baru
A A A
JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) sampai pertengahan Maret 2017 berhasil memenangkan 12 proyek di luar proyek dari entitas-entitas anak dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp6,6 triliun atau 16% dari target kontrak baru pada 2017.

Pencapaian ini 37% lebih tinggi dibanding nilai kontrak baru perseroan di Kuartal I/2016 sebesar Rp4,8 triliun. Perseroan menargetkan total kontrak baru sebesar Rp40,6 triliun pada 2017 atau 25% lebih tinggi dibanding pencapaian Rp32,6 triliun pada 2016.

Kontribusi untuk proyek baru ditargetkan dari BUMN sebesar 49% disusul pemerintah sebesar 30% dan swasta sebesar 21%. "Kontrak baru di segmen EPC terdiri dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yaitu Bangkanai Tahap 2 sebesar 140 MW dan proyek Pembangkit Tenaga Bayu atau Angin (Wind Farm) sebesar 72 MW," ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam rilisnya, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Dengan adanya dua kontrak EPC ini, total kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik yang sedang dan telah dibangun perseroan mencapai 2.100 MW, termasuk yang sudah on grid sebesar 1.350 MW sampai pertengahan Maret 2017.

Perseroan berkomitmen untuk turut dalam pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik yang berbasis energi terbaharukan (renewable energy) di Indonesia.

Dalam proyek Wind Farm Tolo I 72 MW di Jeneponto, Sulawesi Selatan, perseroan bekerja sama dengan Siemens dan Equis Group, pengembang independen dan investor energi terbaharukan terbesar di Asia dengan portofolio renewable energy sebesar 5.757 MW yang tersebar di kawasan Asia.

Di segmen konstruksi, perseroan telah memenangkan kontrak untuk konstruksi jalan tol Cimedang-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Tangerang-Merak (Ruas Tangerang Barat-Cikupa Paket 1).

"Di samping itu, perseroan saat ini terlibat dalam pembangunan beberapa proyek jalan tol seperti Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi, Depok-Antasari, Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, dan Manado-Bitung, yang pendanaannya sebagian diperoleh dari hasil penerbitan saham baru (right issue) pada Desember 2016," tutur Tumiyana.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0480 seconds (0.1#10.140)