Sri Mulyani: Populasi Perkotaan di Indonesia Salah Satu Tertinggi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indawati menerangkan populasi penduduk daerah perkotaan di Indonesia tumbuh sangat tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat. Kondisi ini menurutnya menjadi salah satu sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini terbilang sehat, namun imbasnya mempengaruhi urbanisasi di perkotaan.
Dia menambahkan pertumbuhan populasi di daerah perkotaan merupakan salah satu yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal itu berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Indonesia tetap bisa tumbuh cukup tinggi, implikasinya juga dari sisi domestik demand ini adalah bahwa masyarakat kita menjadi lebih baik kondisi ekonominya. Ini terlihat dan menjadi salah satu faktor yang memperkuat, yaitu dari faktor urbanisasi," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3/2017).
Indonesia, jumlah populasi yang tinggal di perkotaan atau di urban area, saat ini, lanjutnya sebesar 52% dan diperkirakan akan meningkat mendekati 68%. Jika pertumbuhan populasi urban Indonesia terus meningkat, maka bukan hal yang mustahil Indonesia akan memiliki ekonomi sebaik RRT.
"RRT itu, menjadi salah satu negara yang ekonominya selama 30 tahun meningkat sangat tinggi, itu juga karena faktor urbanisasi. India, termasuk yang melakukan juga urbanisasi," kata dia.
Maka, dengan adanya fenomena urbanisasi tersebut, lambat laun, negara-negara lain mulai mengikuti. Disemua negara, yang biasanya mengalami ekonomi pasang surut, mereka akan mengalami low, kemudian menjadi middle, dan menjadi high income country, dan itu ada proses di dalamnya yakni proses perubahan status ekonomi.
"Proses perubahan ekonomi itu selalu disertai dengan proses urbanisasi. Dan di India, pertumbuhan dari urban population itu adalah 3,1%. Bayangkan Indonesia bisa tumbuh cepat 4,1%. Ini menggambarkan bahwa daerah perkotaan menjadi penuh sesak, dan kebutuhan akan menjadi sangat penting," pungkasnya.
Dia menambahkan pertumbuhan populasi di daerah perkotaan merupakan salah satu yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal itu berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Indonesia tetap bisa tumbuh cukup tinggi, implikasinya juga dari sisi domestik demand ini adalah bahwa masyarakat kita menjadi lebih baik kondisi ekonominya. Ini terlihat dan menjadi salah satu faktor yang memperkuat, yaitu dari faktor urbanisasi," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3/2017).
Indonesia, jumlah populasi yang tinggal di perkotaan atau di urban area, saat ini, lanjutnya sebesar 52% dan diperkirakan akan meningkat mendekati 68%. Jika pertumbuhan populasi urban Indonesia terus meningkat, maka bukan hal yang mustahil Indonesia akan memiliki ekonomi sebaik RRT.
"RRT itu, menjadi salah satu negara yang ekonominya selama 30 tahun meningkat sangat tinggi, itu juga karena faktor urbanisasi. India, termasuk yang melakukan juga urbanisasi," kata dia.
Maka, dengan adanya fenomena urbanisasi tersebut, lambat laun, negara-negara lain mulai mengikuti. Disemua negara, yang biasanya mengalami ekonomi pasang surut, mereka akan mengalami low, kemudian menjadi middle, dan menjadi high income country, dan itu ada proses di dalamnya yakni proses perubahan status ekonomi.
"Proses perubahan ekonomi itu selalu disertai dengan proses urbanisasi. Dan di India, pertumbuhan dari urban population itu adalah 3,1%. Bayangkan Indonesia bisa tumbuh cepat 4,1%. Ini menggambarkan bahwa daerah perkotaan menjadi penuh sesak, dan kebutuhan akan menjadi sangat penting," pungkasnya.
(akr)