Menteri PPN: Ibu Kota Baru Dibangun untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Timur

Rabu, 02 Februari 2022 - 15:14 WIB
loading...
Menteri PPN: Ibu Kota...
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan beberapa hal kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan rencana pemindahan dan pembangunan Ibu Kota negara (IKN) Nusantara. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas , Suharso Monoarfa menyampaikan beberapa hal kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan rencana pemindahan dan pembangunan Ibu Kota negara (IKN) Nusantara yang Undang-Undangnya baru disahkan DPR per 18 Januari 2022.

"Yang kami sampaikan kepada KPK pagi hari ini, yang pertama adalah mengenai apa yang dimaksud Ibu Kota negara, mengapa Ibu Kota negara itu dibangun, dan untuk apa," ujar Menteri Suharso dalam konferensi pers audiensi KPK dengan Bappenas, Rabu (2/2/2022).



Suharso menegaskan, bahwa Ibu Kota ini dibangun dalam rangka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Indonesia. "Karena kita tahu bahwa beban ekonomi Indonesia sebagian besar adalah di Jawa dan di bagian Barat, dan kita juga ingin membuka peluang tingkat produktivitas yang tinggi di area yang baru itu," katanya.

Sehingga lanjut Suharso, pembangunan Ibu Kota negara tidak hanya pembangunan IKN itu saja, tapi termasuk di dalamnya terkait pembangunan Kalimantan seluruhnya dan di kawasan Timur Indonesia. Dimana Ibu Kota negara akan menjadi triangle di antara Balikpapan dan Samarinda.

"Kemudian kami menyampaikan Ibu Kota negara mendatang adalah Ibu Kota yang benar-benar dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan masa depan terkait net zero emission, karena pada tahun 2060 Indonesia mencanangkan net zero emission," jelas Suharso.

Selain itu, Suharso menegaskan, bahwa rencana ini bukan hanya sekedar pindah Ibu Kota tetapi cara kerja baru akan dikenalkan disana. Menjadi cara-cara kerja yang kolektif antara semua sektor di pemerintahan.

Kementerian PPN/Bappenas juga menyampaikan luas wilayah yang akan dibangun sekitar 199 ribu hektare sebagai wilayah pengembangan dan sekitar 56 ribu hektare sebagai kawasan Ibu Kota negaranya sendiri, serta 6.700-an menjadi kawasan inti.

"Total ada 256 ribu hektare dan dengan luas yang luar biasa itu, 20 persen yang akan jadi built up area dan 80 persen dibiarkan menjadi hutan. Sehingga IKN akan menjadi wilayah forest city atau kota hutan," katanya.



Selain itu Kementerian PPN/Bappenas telah menyiapkan nursery berupa pembibitan dan pembenihan yang menghasilkan 15 juta benih setiap tahun dan akan ditanamkan kembali ke tempat-tempat yang ditinggalkan menjadi gundul pada saat ini.

"Dan kami juga melibatkan masyarakat setempat untuk berpartisipasi di dalam pembangunan ini agar mereka tidak terpinggirkan oleh pembangunan IKN," katanya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jejak Pembangunan IKN...
Jejak Pembangunan IKN Nusantara di 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Bappenas Umumkan Maskot...
Bappenas Umumkan Maskot Baru Indonesia di World Expo 2025
PNS Batal Boyongan Pindah...
PNS Batal Boyongan Pindah ke IKN September, Jokowi: Tak Segampang yang Kita Bayangkan
Bappenas ajak masyarakat...
Bappenas ajak masyarakat pilih maskot untuk World Expo 2025
PUPR Butuh Tambahan...
PUPR Butuh Tambahan Dana Rp57 triliun untuk Bangun Jalan dan Tol Bawah Laut IKN
Apes! PNS Pindah ke...
Apes! PNS Pindah ke IKN Batal Dapat Insentif Pionir 
Gara-gara AC Bermasalah,...
Gara-gara AC Bermasalah, Jokowi Tidak Bisa Tidur Nyenyak di IKN
Negara Apa Saja yang...
Negara Apa Saja yang Investasi di IKN? Ini Daftarnya
Jokowi Batal Pindah...
Jokowi Batal Pindah Kantor ke IKN Bulan Ini, Gimana Nasib Proyek Istana?
Rekomendasi
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
Justin Bieber dan Hailey...
Justin Bieber dan Hailey Baldwin Tepis Isu Rumah Tangga Retak Lewat Kencan
PORDI dan Higgs Games...
PORDI dan Higgs Games Menggelar Turnamen Terbuka di Makassar
Berita Terkini
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS, Ada Indonesia hingga Israel
10 menit yang lalu
Harga Emas Antam Tergelincir...
Harga Emas Antam Tergelincir Rp23.000 per Gram, Ini Rinciannya
1 jam yang lalu
Efek Tarif Trump, Harga...
Efek Tarif Trump, Harga Minyak Merosot ke USD65 Pertama Kalinya Sejak 2021
1 jam yang lalu
Ekonom Ingatkan Kebijakan...
Ekonom Ingatkan Kebijakan Tarif Picu Bencana Ekonomi Global Seabad yang Lalu
2 jam yang lalu
Puncak Arus Balik, ASDP...
Puncak Arus Balik, ASDP Pastikan Layanan di Pelabuhan Bakauheni Terkendali
3 jam yang lalu
Mengakali Tarif Impor...
Mengakali Tarif Impor Terbaru Trump, Industri Tekstil Sebut Bisa dengan Kapas
10 jam yang lalu
Infografis
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved