Kurs Jisdor BI: Rupiah Terdepresiasi 9 Poin ke Rp13.323/USD
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Rabu (29/3/2017) dibuka melemah. Rupiah di indeks Bloomberg dibuka turun 4 poin atau 0,03% ke posisi Rp13.322 per USD. Sebelumnya, rupiah berada di level Rp13.318 per USD.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di indeks Yahoo Finance juga melemah 11 poin atau 0,08% menjadi Rp13.320 per USD. Pada penutupan perdagangan Senin, mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,11% ke posisi Rp13.309 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah hari ini melemah ke level Rp13.321 per USD. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Rabu (29/3) berada di Rp13.323 per USD alias terdepresiasi 9 poin dari posisi Rp13.314 di Senin lalu.
Lemahnya rupiah hari ini karena masih miskinnya sentimen positif di dalam negeri. Apalagi perolehan dana repatriasi Tax Amnesty yang akan berakhir bulan Maret ini disinyalir jauh dari target yang diharapkan.
Seiring itu, indeks USD naik tipis seiring rencana Presiden Trump untuk melanjutkan agenda ekonominya berupa pemotongan pajak dan stimulus fiskal. Melansir dari Reuters, Rabu (29/3), indeks USD yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata yang naik tipis 0,1% menjadi 99,754 DXY.
Kenaikan dolar berkat indeks kepercayaan konsumen yang bertambah juga harapan kenaikan suku bunga AS tahun ini. "Saya berpikir optimistis tentang Trumponomics, dimana dolar telah berjalan cukup tangguh. Ini menunjukkan optimisme dan harapan di kalangan pelaku pasar bahwa akan terjadi beberapa hal menggembirakan di bawah pemerintahan Trump," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities di Tokyo.
Hal ini juga memberikan Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer untuk meningkatkan suku bunga AS pada tahun ini. Bahkan dalam wawancara di televisi, Fischer telah membenarkan rencana tersebut.
Sementara itu poundsterling Inggris melemah setelah kekhawatiran akibat pembicaraan lanjutan dari penerapan Brexit. Mata uang Inggris ini turun 0,4% ke level USD1,2403 GBP, seiring aksi PM Inggris Theresa May yang pada Rabu ini secara resmi mengajukan dokumen untuk mengimplementasikan Brexit.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di indeks Yahoo Finance juga melemah 11 poin atau 0,08% menjadi Rp13.320 per USD. Pada penutupan perdagangan Senin, mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,11% ke posisi Rp13.309 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah hari ini melemah ke level Rp13.321 per USD. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Rabu (29/3) berada di Rp13.323 per USD alias terdepresiasi 9 poin dari posisi Rp13.314 di Senin lalu.
Lemahnya rupiah hari ini karena masih miskinnya sentimen positif di dalam negeri. Apalagi perolehan dana repatriasi Tax Amnesty yang akan berakhir bulan Maret ini disinyalir jauh dari target yang diharapkan.
Seiring itu, indeks USD naik tipis seiring rencana Presiden Trump untuk melanjutkan agenda ekonominya berupa pemotongan pajak dan stimulus fiskal. Melansir dari Reuters, Rabu (29/3), indeks USD yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata yang naik tipis 0,1% menjadi 99,754 DXY.
Kenaikan dolar berkat indeks kepercayaan konsumen yang bertambah juga harapan kenaikan suku bunga AS tahun ini. "Saya berpikir optimistis tentang Trumponomics, dimana dolar telah berjalan cukup tangguh. Ini menunjukkan optimisme dan harapan di kalangan pelaku pasar bahwa akan terjadi beberapa hal menggembirakan di bawah pemerintahan Trump," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities di Tokyo.
Hal ini juga memberikan Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer untuk meningkatkan suku bunga AS pada tahun ini. Bahkan dalam wawancara di televisi, Fischer telah membenarkan rencana tersebut.
Sementara itu poundsterling Inggris melemah setelah kekhawatiran akibat pembicaraan lanjutan dari penerapan Brexit. Mata uang Inggris ini turun 0,4% ke level USD1,2403 GBP, seiring aksi PM Inggris Theresa May yang pada Rabu ini secara resmi mengajukan dokumen untuk mengimplementasikan Brexit.
(ven)