Cegah Salah Kebijakan, Data Dwelling Time Harus Akurat

Rabu, 29 Maret 2017 - 18:52 WIB
Cegah Salah Kebijakan, Data Dwelling Time Harus Akurat
Cegah Salah Kebijakan, Data Dwelling Time Harus Akurat
A A A
JAKARTA - Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengimbau agar menggunakan data yang akurat terkait data waktu tunggu petikemas atau dwelling time impor. Hal ini menanggapi pernyataan Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya yang menyatakan dwelling time impor sudah 2,7 hari, namun kenyataannya masih lebih dari 3,9 hari.

"Seharusnya pakai data yang valid dari Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok sebagai lembaga yang netral," ujar Zaldy lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa (28/3/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan akibat dari kesalahan data tersebut, Pemerintah Jokowi dinilai kerap salah dalam melihat dwelling time sejak awal. "Jangan lihat hanya dari fisik (petikemas). Bisa jadi petikemasnya sudah keluar dari pelabuhan tapi dokumen impornya belum beres," terangnya.

Menurut dia, dalam hal ini, pemerintah dapat menaruh perhatian dan jangan pelit untuk investasi sistem IT di pelabuhan. Lebih lanjut, Zaldy menyarankan agar dwelling time impor ideal untuk jalur hijau dan kuning bisa mencapai satu hari dan jalur merah satu minggu.

Akan tetapi, ditambah jangan sampai upaya mengurangi dwelling time yang dilakukan Pelindo II menjadi langkah pragmatis dan malah menambah ongkos logistik. "Kalau dwelling time dibikin cepat, tapi hanya dipindahkan ke depo swasta, ongkosnya malah lebih mahal bagi importir," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1405 seconds (0.1#10.140)