Dongkrak Produksi, Dharma Satya Siapkan Capex Rp700 Miliar

Jum'at, 31 Maret 2017 - 14:42 WIB
Dongkrak Produksi, Dharma Satya Siapkan Capex Rp700 Miliar
Dongkrak Produksi, Dharma Satya Siapkan Capex Rp700 Miliar
A A A
JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) pada tahun ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp600-700 miliar. Sejak tiga tahun terakhir, perseroan mengalokasikan capex relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya

"Capex sekitar Rp600-700 miliar itu stabil sejak tiga tahun terakhir, konsisten dan stabil itu penting untuk kita," kata Corporate Secretary DSNG, Paulina Suryanti dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Lebih lanjut dia menjelaskan, alokasi capex tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pada tahun ini. Dari sisi tanaman yang dihasilkan, terdapat tambahan sekitar 10%. "Ada 22-29 hektare yield tandan buah segar yang dihasilkan, memang dampak El-Nino akan tetap dirasakan. Tapi tidak sesignifikan tahun lalu," ujarnya.

Selain itu, dana tersebut juga dialokasikan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit dan sisanya bakal digunakan untuk infrastruktur penunjang. Dana akan bersumber dari hasil kas internal dan pinjaman bank. Sementara itu, Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, menambahkan produksi crude palm oil (CPO) pada tahun ini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Di tahun 2016, perusahaan berhasil mencatat produksi CPO sebanyak 312 ribu ton atau turun sekitar 23,4% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan produksi tandan buah segar (TBS) dipicu oleh dampak lanjutan El-Nino yang terjadi pada tahun 2015 dan berlanjut sampai kuartal kedua 2016.

"Produksi tahun ini, kami optimis meningkat. Hal ini recovery tahun lalu karena El-Nino. Kami juga berharap harga akan lebih baik dan diharapkan kondisi perekonomian tahun ini juga akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya," tegasnya.

Sebagai catatan, perseroan berhasil menjual CPO sebanyak 348,4 ribu ton pada tahun 2016, atau turun 15% dibanding tahun sebelumnya. Adapun harga rata-rata CPO saat itu sekitar Rp7,54 juta atau naik sekitar 10% dibanding harga rata-rata tahun 2015.

Di tahun 2016, perseroan memiliki total lahan tertanam kelapa sawit sekitar 90.288 hektar, yang terdiri dari 69.368 hektar lahan tertanam kebun inti dan sisanya dari kebun plasma. Dari jumlah tersebut, kebun yang sudah menghasilkan mencapai 65.181 hektar. Perseroan memiliki profil kebun berusia muda, dengan rata-rata usia kebun inti sekitar 8,5 tahun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5000 seconds (0.1#10.140)