Laba Bersih Metrodata Turun 2,63%
A
A
A
JAKARTA - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatat, laba bersih sepanjang 2016 sebesar Rp220,7 miliar, atau turun 2,64% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp226,63 miliar.
Meski demikian, perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan 2016 menjadi Rp10 triliun atau naik Rp88 miliar dibanding 2015. "Seperti kita ketahui bahwa 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan," kata Sekretaris Perusahaan MTDL Randy Kartadinata dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (31/3/2017),
Menurutnya, pada tahun lalu terjadi penurunan harga minyak dan berbagai komoditas, melemahnya ekonomi dunia menyebabkan stagnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam situasi yang penuh tantangan tersebut, pada 2016, Unit Bisnis Distribusi Perseroan terus melakukan diversifikasi terhadap jenis produk yang dijual, di antaranya adalah solusi keamanan CCTV, komponen-komponen peralatan TIK (external hard disk, USB), dan beberapa perangkat networking.
Meski demikian, pada tahun ini perseroan menetapkan target yang cukup optimistis, yaitu pendapatan mencapai Rp11,1 triliun atau tumbuh 10,2% dibandingkan 2016.
Sejalan dengan perkembangan dunia E-Commerce dan cloud, perseroan terus berinovasi dan memiliki aplikasi channel penjualan melalui platform business to business (B2B). Di mana, aplikasi ini akan memungkinkan para dealer/reseller membeli secara on line baik untuk produk hardware maupun software.
Platform B2B ini juga membuat perseroan mampu menjual cloud dalam bentuk kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data. Di mana pelanggan tidak perlu memiliki server dan dapat menggunakan sesuai kapasitas yang dibutuhkan.
"Teknologi ini merupakan perkembangan baru bagi industri distributor TIK dan akan efektif digunakan pada Semester II/2017," imbuhnya.
Perseroan juga memiliki platform business to customer (B2C). Melalui platform B2C ini, pelanggan dapat membeli berbagai perangkat TIK dan home appliances dengan nyaman dan aman.
Meski demikian, perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan pendapatan 2016 menjadi Rp10 triliun atau naik Rp88 miliar dibanding 2015. "Seperti kita ketahui bahwa 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan," kata Sekretaris Perusahaan MTDL Randy Kartadinata dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (31/3/2017),
Menurutnya, pada tahun lalu terjadi penurunan harga minyak dan berbagai komoditas, melemahnya ekonomi dunia menyebabkan stagnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam situasi yang penuh tantangan tersebut, pada 2016, Unit Bisnis Distribusi Perseroan terus melakukan diversifikasi terhadap jenis produk yang dijual, di antaranya adalah solusi keamanan CCTV, komponen-komponen peralatan TIK (external hard disk, USB), dan beberapa perangkat networking.
Meski demikian, pada tahun ini perseroan menetapkan target yang cukup optimistis, yaitu pendapatan mencapai Rp11,1 triliun atau tumbuh 10,2% dibandingkan 2016.
Sejalan dengan perkembangan dunia E-Commerce dan cloud, perseroan terus berinovasi dan memiliki aplikasi channel penjualan melalui platform business to business (B2B). Di mana, aplikasi ini akan memungkinkan para dealer/reseller membeli secara on line baik untuk produk hardware maupun software.
Platform B2B ini juga membuat perseroan mampu menjual cloud dalam bentuk kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data. Di mana pelanggan tidak perlu memiliki server dan dapat menggunakan sesuai kapasitas yang dibutuhkan.
"Teknologi ini merupakan perkembangan baru bagi industri distributor TIK dan akan efektif digunakan pada Semester II/2017," imbuhnya.
Perseroan juga memiliki platform business to customer (B2C). Melalui platform B2C ini, pelanggan dapat membeli berbagai perangkat TIK dan home appliances dengan nyaman dan aman.
(izz)