Performa Pasar Modal dan Tanah Abang Bukti Nyata Ketimpangan RI
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan bahwa saat ini ketimpangan di Indonesia masih sangat besar. Bukti paling nyata dan sederhana dapat dilihat dari performa pasar modal lewat Indeks Harga Saham Global (IHSG), dengan kinerja pedagang di Pasar Tanah Abang.
(Baca Juga: Anggaran Besar, Kesenjangan di Indonesia Masih Lebar
Dia mengungkapkan, akhir-akhir ini IHSG selalu menunjukkan performa yang cemerlang. Bahkan, pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,27 poin atau 15,20% ke level 5.621,99. "Tadi baru saja melihat papan score, bursa kita Insya Allah akan mencetak rekor tertingginya. Ini luar biasa," katanya dalam acara Launching Buku 'Menuju Ketangguhan Ekonomi' di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Namun, lanjut Bos CT Corp ini, performa pasar modal yang cemerlang justru berbanding terbalik dengan kinerja pedagang-pedagang di Pasar Tanah Abang. Mereka justru mengeluh penjualannya terus menurun, dan tidak sebaik di tahun-tahun sebelumnya.
"Ternyata tidak ada korelasi antara pasar Tanah Abang dengan pasar bursa. Tanah Abang mengeluh marketnya turun, banyak yang merasa penjualannya tidak sebaik tahun sebelumnya. Sementara bursa saham mencetak rekor," imbuh dia.
CT menilai, kenyataan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa ketimpangan masih sangat lebar. Menurutnya, saat ini terjadi akumulasi aset dan akumulasi kapital kepada penguasa kapital itu sendiri. "Dan makin lama makin besar sehingga yang terbagi dengan jumlah yang besar makin lama makin besar. Ini sebuah keniscayaan," pungkasnya
(Baca Juga: Anggaran Besar, Kesenjangan di Indonesia Masih Lebar
Dia mengungkapkan, akhir-akhir ini IHSG selalu menunjukkan performa yang cemerlang. Bahkan, pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,27 poin atau 15,20% ke level 5.621,99. "Tadi baru saja melihat papan score, bursa kita Insya Allah akan mencetak rekor tertingginya. Ini luar biasa," katanya dalam acara Launching Buku 'Menuju Ketangguhan Ekonomi' di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Namun, lanjut Bos CT Corp ini, performa pasar modal yang cemerlang justru berbanding terbalik dengan kinerja pedagang-pedagang di Pasar Tanah Abang. Mereka justru mengeluh penjualannya terus menurun, dan tidak sebaik di tahun-tahun sebelumnya.
"Ternyata tidak ada korelasi antara pasar Tanah Abang dengan pasar bursa. Tanah Abang mengeluh marketnya turun, banyak yang merasa penjualannya tidak sebaik tahun sebelumnya. Sementara bursa saham mencetak rekor," imbuh dia.
CT menilai, kenyataan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa ketimpangan masih sangat lebar. Menurutnya, saat ini terjadi akumulasi aset dan akumulasi kapital kepada penguasa kapital itu sendiri. "Dan makin lama makin besar sehingga yang terbagi dengan jumlah yang besar makin lama makin besar. Ini sebuah keniscayaan," pungkasnya
(akr)