Rupiah Ditutup Ambruk Mengiringi Penguatan Yen
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir ambruk, meski di saat yang sama mata uang negeri Paman Sam menyusut. Pelemahan rupiah terjadi di tengah menanjaknya Yen Jepang.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini ditutup anjlok pada level Rp13.337/USD atau memburuk dari posisi penutupan awal pekan kemarin Rp13.320/USD. Rupiah sendiri pada awal pekan hari ini bergerak dengan kisaran Rp13.316-Rp13.337/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah juga berada dalam zona negatif di level Rp13.331/USD atau tidak lebih baik dibandingkan sebelumnya Rp13.325/USD. Pergerakan harian rupiah berada pada kisaran level Rp13.322-Rp13.341/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.326/USD. Posisi ini menyusut dari posisi awal pekan kemarin yang berada di level Rp13.324/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (4/4/2017) yen menguat pada perdagangan mata uang, saat dolar Australia ke posisi terendah dalam tiga pekan. Yen yang dinilai sebagai investasi yang aman menarik investor, sementara dolar Australia tenggelam ke posisi terendah dalam tiga pekan setelah Bank Sentral mencemaskan kondisi tenaga kerja domestik.
Investor juga menanti hasil dari pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada pekan ini. Dolar Amerika Serikat (USD) memperpanjang kerugian dan turun 0,4% pada posisi 110.46 terhadap yen, setelah sebelumnya berada di level terendah dalam sepekan yakni 110.335. Euro juga jatuh 0,6% untuk jadi yang terburuk dalam empat bulan.
Kejatuhan juga dialami dolar Australia mencapai 0,7% terhadap Yen Jepang. Selain itu dolar Australia kehilangan hampir sebesar 0,6% mendekati posisi terendah dalam tiga pekan menjadi 0.7562 saat melawan USD. Setelah sebelumnya menurun terus selama dua pekan peringkat tertinggi empat bulan 0.7750.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini ditutup anjlok pada level Rp13.337/USD atau memburuk dari posisi penutupan awal pekan kemarin Rp13.320/USD. Rupiah sendiri pada awal pekan hari ini bergerak dengan kisaran Rp13.316-Rp13.337/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah juga berada dalam zona negatif di level Rp13.331/USD atau tidak lebih baik dibandingkan sebelumnya Rp13.325/USD. Pergerakan harian rupiah berada pada kisaran level Rp13.322-Rp13.341/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.326/USD. Posisi ini menyusut dari posisi awal pekan kemarin yang berada di level Rp13.324/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (4/4/2017) yen menguat pada perdagangan mata uang, saat dolar Australia ke posisi terendah dalam tiga pekan. Yen yang dinilai sebagai investasi yang aman menarik investor, sementara dolar Australia tenggelam ke posisi terendah dalam tiga pekan setelah Bank Sentral mencemaskan kondisi tenaga kerja domestik.
Investor juga menanti hasil dari pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping pada pekan ini. Dolar Amerika Serikat (USD) memperpanjang kerugian dan turun 0,4% pada posisi 110.46 terhadap yen, setelah sebelumnya berada di level terendah dalam sepekan yakni 110.335. Euro juga jatuh 0,6% untuk jadi yang terburuk dalam empat bulan.
Kejatuhan juga dialami dolar Australia mencapai 0,7% terhadap Yen Jepang. Selain itu dolar Australia kehilangan hampir sebesar 0,6% mendekati posisi terendah dalam tiga pekan menjadi 0.7562 saat melawan USD. Setelah sebelumnya menurun terus selama dua pekan peringkat tertinggi empat bulan 0.7750.
(akr)