KCIC dan HSRCC Teken Kontrak Kereta Cepat Jakarta-Bandung
A
A
A
JAKARTA - Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mulai menunjukkan kemajuan. Hari ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) melakukan penandatangan kontrak kerja sama di kantor PT Wijaya Karya, Jakarta Timur.
Penandatangan ini berlangsung tertutup, padahal Humas PT KCIC sudah menyebarkan undangan kepada awak media, termasuk SINDOnews. Namun setelah acara selesai, mereka baru membeberkan hasil penekenan tersebut.
"Ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kepala negara dan tindak lanjut dari program kereta api cepat. Perjuangan kami untuk membangun kereta cepat dimulai dengan kerja sama konsorsium Indonesia dan China," ujar Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan di Gedung WIKA, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Penandatanganan ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Presiden Joko Widodo soal pembangunan kereta cepat beberapa waktu lalu. Pada Januari 2016 lalu, kerja sama ini telah dimulai dan ditandai dengan kegiatan ground breaking yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Proses groundbreaking tersebut diresmikan Presiden Jokowi, beberapa menteri terkait serta kepala daerah.
Hanggoro bersyukur lantaran telah menyelesaikan sebagian perizinan dan penetapan badan usaha berikut AMDALnya pun telah diselesaikan.
"Alhamdulilah kami sudah selesaikan sebagian. Khusus untuk desainnya, kami dibantu oleh tim penyelesaian desain kereta cepat sehingga penyelesaiannya sesuai dengan rencana kontrak yang ditandatangani hari ini," imbuhnya.
Pihaknya, lanjut Hanggoro, juga mengaku sangat berhati-hati dalam pembahasan dari segi teknis dan harga. Karena dalam pembangunannya, betul-betul yang pertama kali bagi Indonesia.
"Hari ini merupakan tonggak sejarah Indonesia dan mudah-mudahan ini dapat menjadi awal yang bagus, bisa selesai tepat waktu, tepat kualitas dan sesuai dengan apa yang diharapkan Presiden dan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Acara penandatangan tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Xie Feng.
Penandatangan ini berlangsung tertutup, padahal Humas PT KCIC sudah menyebarkan undangan kepada awak media, termasuk SINDOnews. Namun setelah acara selesai, mereka baru membeberkan hasil penekenan tersebut.
"Ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kepala negara dan tindak lanjut dari program kereta api cepat. Perjuangan kami untuk membangun kereta cepat dimulai dengan kerja sama konsorsium Indonesia dan China," ujar Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan di Gedung WIKA, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Penandatanganan ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan Presiden Joko Widodo soal pembangunan kereta cepat beberapa waktu lalu. Pada Januari 2016 lalu, kerja sama ini telah dimulai dan ditandai dengan kegiatan ground breaking yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Proses groundbreaking tersebut diresmikan Presiden Jokowi, beberapa menteri terkait serta kepala daerah.
Hanggoro bersyukur lantaran telah menyelesaikan sebagian perizinan dan penetapan badan usaha berikut AMDALnya pun telah diselesaikan.
"Alhamdulilah kami sudah selesaikan sebagian. Khusus untuk desainnya, kami dibantu oleh tim penyelesaian desain kereta cepat sehingga penyelesaiannya sesuai dengan rencana kontrak yang ditandatangani hari ini," imbuhnya.
Pihaknya, lanjut Hanggoro, juga mengaku sangat berhati-hati dalam pembahasan dari segi teknis dan harga. Karena dalam pembangunannya, betul-betul yang pertama kali bagi Indonesia.
"Hari ini merupakan tonggak sejarah Indonesia dan mudah-mudahan ini dapat menjadi awal yang bagus, bisa selesai tepat waktu, tepat kualitas dan sesuai dengan apa yang diharapkan Presiden dan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Acara penandatangan tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia Xie Feng.
(ven)