Investigasi Trump ke Mitra Dagang Berpotensi Rugikan Indonesia

JAKARTA - Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, jika Amerika Serikat (AS) terus melakukan pemeriksaan transaksi terhadap mitra dagang mereka secara berkelanjutan, maka kemungkinan besar dampak negatifnya akan terbawa ke Indonesia. Menurutnya sejauh ini, AS tengah memeriksa China sebagai mitra dagang utama mereka.

"Yang perlu dikhawatirkan itu adalah ketika AS melakukan sanksi dagang ke China, kalau China terbukti melakukan kecurangan. Sedangkan China sendiri relasi dagangnya dengan kita besar, dampaknya akan ke kita," katanya kepada Sindonews, Jakarta, Sabtu (15/4/2017).

(Baca Juga: Trump Cari Bukti Kecurangan Perdagangan, RI Tak Perlu Cemas
Sejauh ini, lanjutnya, Indonesia melakukan ekspor raw material, CPO, mineral dan banyak lagi ke Negeri Paman Sam -julukan AS-. Dampak yang akan terasa terang dia yakni dampak turunannya.

"Mungkin yang kita takutkan itu dampak turunannya. Dampak putaran keduanya kalau mereka melakukan sanksi dagang ke China atau Jepang. Itu akibatnya, China dengan Amerika menyusut dan nanti ikutan ke kita efeknya," imbuhnya.

Kekhawatiran lain yang mungkin perlu diwaspadai juga yakni, gejolak di pasar modal, karena pelaku pasar akan khawatir jika volume perdagangan dunia menyusut. "Mereka akan khawatir jika volumenya China, AS menyusut. Akibatnya ekonomi global juga menyusut dan mereka mungkin akan berdampak negatif di pasar modal," pungkasnya.