Maskapai Didorong Tambah Rute Baru Internasional

Selasa, 18 April 2017 - 03:13 WIB
Maskapai Didorong Tambah...
Maskapai Didorong Tambah Rute Baru Internasional
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong partisipasi maskapai di dalam negeri untuk membuka penerbangan langsung ke daerah destinasi wisata. Menteri Pariwisata (Menpar) Arif Yahya mengatakan, target pariwisata 2017 yakni mendatangkan sebanyak 15 juta wisatawan asing dan 265 juta wisatawan nusantara di tanah air.

Dorongan kepada maskapai, untuk membuka penerbangan langsung dari luar negeri ke Indonesia menjadi penting sebab, 80% wisatawan asing memanfaatkan moda transportasi udara. "Makanya kita dorong terus. Kita maunya penerbangan langsung bisa dibuka, terutama pada kota-kota kedua di luar Bali dan Jakarta yang merupakan pusat dari penerbangan internasional," ujar dia dalam road show ke kantor pusat maskapai-maskapai Indonesia di Jakarta, Senin (17/4).

Pada kunjungan pertamanya ke Kantor Pusat AirAsia, Arif Yahya menawarkan kepada AirAsia membuka jalur kota kedua atau secondray cities ke Indonesia non Bali dan Jakarta. "Bisa ke Solo, dari daerah-daerah menarik di China. Karena wisman China ini banyak sekali," paparnya.

Menurut dia, AirAsia merupakan maskapai yang penting bagi Indonesia terutama menarik wisatawan mancanegara ke dalam negeri. Dia memandang, dengan rute yang tidak besar, AirAsia meupakan maskapai yang paling banyak mengangkut wisatawan asing ke Indonesia.

Sementara, Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, pihaknya akan mensupport pemerintah dan sebisa mungkin membuka penerbangan langsung ke rute-rute yang dimiliki. "Kami memiliki sejumlah rute internasional namun memang kebanyakan bukan rute langsung. Misalnya dari Jakarta singgah dulu ke Kuala Lumpur baru kemudian ke China," ujar Dendy

Adapun untuk maskapai Sriwijaya Air, dukungan Menpar terhadap maskapai tersebut yang berkaitan dengan rute-rute luar negeri dilakukan dengan meregulerkan penerbangan sriwijaya dari daerah-daerah China seperti Hangzhou, Nanjing, Wuhan dan sejumlah kota lain di China. Selama ini, Sriwijaya Air masih melakukan penerbangan melalui rute ke kota-kota di China dengan sistem charter.

Direktur Operasional Sriwijaya Air Totok Nursatyo, mengatakan, wisatawan asal China memiliki minat yang besar terhadap kota-kota destinasi pariwisata di Indonesia. Selain Bali, kata Totok, sejumlah kota lian di Indonesia juga diminati wisatawan China.

"Selain Bali, Lombok, Bintan, Belitung yang baru saja kami buka," ujar dia. Totok menambahkan, pada intinya wisatawan China sangat tertarik dengan kota-kota destinasi pantai Indonesia. "Fokus kita memang 80% ke China untuk rute luar, kemudian ada juga di kolombo sedang kita garap. Ke depan Australia juga sedang kita garap," pungkas Totok.

Hal yang sama juga diminta Menpar Arif Yahya kepada maskapai Garuda Indonesia untuk membuka penerbangan langsung pada kota-kota di luar negeri ke Indonesia. "kami tentu wajib mensupport Garuda buka rute luar negeri. Apalagi rute di China juga banyak," ujar Arif Yahya

Dia menambahkan, untuk penerbangan ke Amerika, permasalahan masih ada pada perizinan di Jepang. "Jepang belum kasih lisensi terbang. Tapi secara bertahaplah nanti kita lihat," pungkas dia.

Menpar menegaskan, tersediaannya kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016, sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 masih membutuhkan tambahan 4 juta seat. "Ini yang akan kita dorong terus," pungkas dia.

Dalam rangka mencapai target pariwisata 2018 sebanyak 18 juta wisman membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau totalnya menjadi 10,5 juta seat.

Kementerian Pariwisata juga akan berkoordinasi bersama kementerian teknis dan lembaga terkait lainnya dalam menarik wisatawan mancanegara ke dalam negeri. Salah satunya koordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan lembaga air navigation (airnav).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8800 seconds (0.1#10.140)