Wishnutama: Destinasi Super Prioritas Tetap Jadi Proyek Strategis Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menegaskan bahwa destinasi super prioritas tetap menjadi proyek strategis nasional untuk menggenjot pariwisata.
"Destinasi super prioritas tetap menjadi proyek strategis nasional," tegas Wishnutama di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, Wishnutama mengatakan Kementerian dan lembaga terus melanjutkan persiapan destinasi super prioritas. "Dan kita semua di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun Kementerian dan Lembaga terkait yang mendukung ke arah sana, tetap melanjutkan apa namanya persiapan destinasi super prioritas tersebut," katanya.
Sehingga, kata Wishnutama, ketika pandemi Covid-19 telah memasuki keadaan yang lebih baik dan sudah ditemukan vaksin, semua destinasi prioritas tersebut siap untuk dikunjungi.
"Diharapkan pada saat keadaan jauh lebih baik, bahkan setelah nanti diharapkan apa namanya vaksin sudah ditemukan semua destinasi sudah siap untuk dikunjungi. Jadi kami tetap mempersiapkan itu sesuai dengan rencana yang pemerintah persiapkan sejak awal sebelum Covid-19," tegas Wishnutama.
Selain itu, Wishnutama juga menyampaikan bagi pengelola tempat wisata harus melaksanakan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan untuk aman dari Covid-19. Panduan secara umum misalnya seperti jaga jarak, cuci tangan dan lain sebagainya yang yang akan diterapkan juga di wisata alam.
"Jadi banyak yang sifatnya standar protokol- protokol yang sifatnya standar pasti diterapkan di tempat wisata alam. Tapi memang karena kebanyakan ini adalah tempat terbuka, relatif resikonya lebih rendah dibandingkan tempat-tempat kunjungan-kunjungan yang lain," tambahnya.
Wishnutama mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan protokol tambahan untuk para pengelola tempat wisata dan para wisatawan. "Dan memang, selain tadi selain berbagai macam protokol, juga ada nanti ada protokol tambahan dan semacam handbook dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bisa didownload para pelaku atau para wisatawan untuk dapat melihat panduannya seperti apa lebih detail lagi".
"Destinasi super prioritas tetap menjadi proyek strategis nasional," tegas Wishnutama di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, Wishnutama mengatakan Kementerian dan lembaga terus melanjutkan persiapan destinasi super prioritas. "Dan kita semua di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif maupun Kementerian dan Lembaga terkait yang mendukung ke arah sana, tetap melanjutkan apa namanya persiapan destinasi super prioritas tersebut," katanya.
Sehingga, kata Wishnutama, ketika pandemi Covid-19 telah memasuki keadaan yang lebih baik dan sudah ditemukan vaksin, semua destinasi prioritas tersebut siap untuk dikunjungi.
"Diharapkan pada saat keadaan jauh lebih baik, bahkan setelah nanti diharapkan apa namanya vaksin sudah ditemukan semua destinasi sudah siap untuk dikunjungi. Jadi kami tetap mempersiapkan itu sesuai dengan rencana yang pemerintah persiapkan sejak awal sebelum Covid-19," tegas Wishnutama.
Selain itu, Wishnutama juga menyampaikan bagi pengelola tempat wisata harus melaksanakan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan untuk aman dari Covid-19. Panduan secara umum misalnya seperti jaga jarak, cuci tangan dan lain sebagainya yang yang akan diterapkan juga di wisata alam.
"Jadi banyak yang sifatnya standar protokol- protokol yang sifatnya standar pasti diterapkan di tempat wisata alam. Tapi memang karena kebanyakan ini adalah tempat terbuka, relatif resikonya lebih rendah dibandingkan tempat-tempat kunjungan-kunjungan yang lain," tambahnya.
Wishnutama mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan protokol tambahan untuk para pengelola tempat wisata dan para wisatawan. "Dan memang, selain tadi selain berbagai macam protokol, juga ada nanti ada protokol tambahan dan semacam handbook dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bisa didownload para pelaku atau para wisatawan untuk dapat melihat panduannya seperti apa lebih detail lagi".
(bon)