Indeks MNC36 Terus Melesat di Atas IHSG dan LQ45
A
A
A
JAKARTA - Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengungkapkan, kinerja indeks MNC36 terus melesat di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan, mampu mengungguli LQ45.
Dia menjelaskan, kinerja indeks MNC36 terus berada di atas IHSG sejak pertama diluncurkan pada 2013. Kenaikannya 1,5 kali dari IHSG. "Jadi terbukti, lebih tinggi dibandingkan LQ45 dan IHSG. Kenaikannya 49,5%, IHSG 32,7% hampir 1,5 kali lipat," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
(Baca Juga: Indeks MNC36 Bisa Menjadi Acuan Investor)
Menurutnya, komposisi indeks MNC36 dipilih secara selektif. Hanya perusahaan yang punya fundamental bagus bisa masuk list MNC36. "Kalau tidak penuhi kriteria pasti mental, karena ini benar-benar menjaring dari sisi fundamental," kata Edwin.
Syarat-syaratnya, lanjut dia, dari 535 saham akan menjaring 100 besar dengan market cap terbesar. Kemudian disaring lagi 90 saham yang memiliki likuditas terbesar, dan daro 90 saham itu diseleksi lagi dengan PER terkecil, sehingga dapat 80 saham.
Belum berhenti sampai di situ, penyaringan dilakukan ke perusahaan dengan operating profit margin terbesar untuk dapat 70 saham. Kemudian, dikumpulkan 60 saham berpendapatan terbesar.
"Selanjutnya, 50 emiten dengan pertumbuhan laba bersih terbesar. Diseleksi lagi jadi 40 perusahaan dengan pricebook value terkecil dan terkahir 36 saham dengan DER terkecil," terangnya.
Dia menjelaskan, kinerja indeks MNC36 terus berada di atas IHSG sejak pertama diluncurkan pada 2013. Kenaikannya 1,5 kali dari IHSG. "Jadi terbukti, lebih tinggi dibandingkan LQ45 dan IHSG. Kenaikannya 49,5%, IHSG 32,7% hampir 1,5 kali lipat," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
(Baca Juga: Indeks MNC36 Bisa Menjadi Acuan Investor)
Menurutnya, komposisi indeks MNC36 dipilih secara selektif. Hanya perusahaan yang punya fundamental bagus bisa masuk list MNC36. "Kalau tidak penuhi kriteria pasti mental, karena ini benar-benar menjaring dari sisi fundamental," kata Edwin.
Syarat-syaratnya, lanjut dia, dari 535 saham akan menjaring 100 besar dengan market cap terbesar. Kemudian disaring lagi 90 saham yang memiliki likuditas terbesar, dan daro 90 saham itu diseleksi lagi dengan PER terkecil, sehingga dapat 80 saham.
Belum berhenti sampai di situ, penyaringan dilakukan ke perusahaan dengan operating profit margin terbesar untuk dapat 70 saham. Kemudian, dikumpulkan 60 saham berpendapatan terbesar.
"Selanjutnya, 50 emiten dengan pertumbuhan laba bersih terbesar. Diseleksi lagi jadi 40 perusahaan dengan pricebook value terkecil dan terkahir 36 saham dengan DER terkecil," terangnya.
(izz)