Pembangunan Bandara Kulonprogo Terus Digenjot

Sabtu, 22 April 2017 - 18:04 WIB
Pembangunan Bandara Kulonprogo Terus Digenjot
Pembangunan Bandara Kulonprogo Terus Digenjot
A A A
JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko bidang Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin menegaskan proses pembangunan Bandara Kulonprogo, DI Yogyakarta terus mengalami perkembangan yang baik.

“Bandara Kulonprogo ini baru diluncurkan beberapa bangunannya tepat dua bulan yang lalu, yakni pada 21 Februari 2017. Saat itu, Bapak Presiden hadir meletakkan batu pertama, memulai pembangunan dari hari ke hari, dan sekarang proses-proses administrasi sudah hampir selesai,” ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Secara umum kemajuan baik, dan masalah-masalah kecil akan diselesaikan dalam waktu tidak terlalu lama. Sementara kendala dalam pembangunan bandara tersebut, Ridwan memaparkan, kalaupun ada kendala seperti pembebasan lahan, konstruksi dan lain-lain, itu bukanlah hal yang besar.

“Nah, dalam hal ini, Kemenko Maritim secara formal bertugas untuk mengkoordinasikan dengan Kementerian dan lembaga terkait, misalnya Kementerian Perhubungan. Bahkan dengan infrastruktur pendukung, seperti kelistrikan dan lain-lain. Saya kira semuanya kita laksanakan,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik, Rusli Rahim memaparkan bahwa kegiatan koordinasi percepatan pembangunan bandara antara lain pengadaan lahan, perencanaan dan konstruksi (detail design, pemagaran batas lahan, airside, terminal, tower, gedung penunjang dan infrastruktur pendukung), sutet (pengamanan dan prosedur penerbangan), aksesibilitasi (kereta api bandara dan akses jalan atau tol), tsunami (mitigasi), serta jalan daendels (pemindahan jalan yang memotong lahan bandara).

“Keberadaan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandara Kulon Progo, masih dimungkinkan, dengan memasang tanda atau lampu sesuai ketentuan yang ada, serta adanya pengaturan prosedur navigasi penerbangan di bandara. Terkait SUTET yang berada di areal masuk bandara, akan diberikan pengamanan sebaik mungkin untuk melindungi aktivitas yang ada di bawahnya,” jelas Rusli.

Sementara trase jalur kereta api bandara, lanjut Rusli, segera ditetapkan. Terkait pembebasan lahan akan dibahas dan diputuskan dalam rapat internal Kementerian Perhubungan. Terkait potensi dampak tsunami terhadap Bandara Kulonprogo, hasil kajian menyimpulkan bahwa kejadian tsunami dapat menyebabkan ketinggian air yang sampai ke pinggir pantai dekat bandara meningkat.

Pihak BMKG masih melakukan kajian lebih lanjut dan akan menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak berkepentingan, agar dapat mempersiapkan mitigasi yang dibutuhkan apabila terjadi tsunami.

“Dan terhadap Jalan Daendels yang memotong lahan bandara baru, akan dikoordinasikan lebih lanjut penyelesaiannya antara Kementerian PUPR dengan pihak PT Angkasa Pura I,” pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4905 seconds (0.1#10.140)