Ketimpangan si Kaya dan si Miskin di Tanah Air Jadi Sorotan MUI

Sabtu, 22 April 2017 - 17:40 WIB
Ketimpangan si Kaya...
Ketimpangan si Kaya dan si Miskin di Tanah Air Jadi Sorotan MUI
A A A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) khawatir dengan ketimpangan yang terjadi antara masyarakat miskin dan kaya di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembangunan di Tanah Air hanya dinikmati segelintir orang.

Ketua MUI Ma'ruf Amin mengapresiasi langkah pemerintah untuk menurunkan angka ketimpangan yang ada di Indonesia. Melalui hal ini diharapkan ke depan aset tidak hanya dikuasai sekelompok orang tapi juga merata di masyarakat.

"MUI Khawatir bahwa ketimpangan menunjukkan bahwa pembangunan dan aset hanya dinikmati segelintir orang. Islam ajarkan tidak hanya diperoleh oleh orang kaya saja. Nampaknya Hal ini dipahami betul oleh Bapak Presiden dan berupaya untuk hilangkan kesenjangan," ujarnya, dalam acara pembukaan Kongres Ekonomi Umat yang digelar MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Menurut Ma'ruf, Kongres Ekonommi Umat yang digelar MUI ini adalah sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk menciptakan arus baru ekonomi nasional. Rencana pemerintah untuk mendorong redistribusi aset dan kemudahan berbisnis akan dibahas dalam kongres tersebut.

"Pemerintah juga telah dorong distribusi aset dan kemudahan berbisnis. Berbagai masalah ini akan dibahas dalam diskusi ini. Kongres ekonomi umat ini berupaya untuk mengusung arus baru ekonomi Indonesia," imbuhnya.

Melalui kongres ini, kata dia, MUI akan memberikan sumbangsih saran untuk perekonomian nasional. Ma'ruf berharap, kongres ini menjadi tonggak yang akan membangun sistem ekonomi baru di Indonesia.

"MUI juga ingin lakukan kongres ekonomi umat dan keinginan ini sejalan dengan keinginan Bapak Presiden. Ini adalah arus baru ekonomi nasional. Kita harap kongres ini merupakan tonggak yang akan bangun sistem ekonomi baru di Indonesia. Arus baru yang adil merata dan mandiri. Kita akan bahas koperasi UKM, lembaga keuangan syariah baik bank dan non bank dan jaringan ekonomi umat," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7936 seconds (0.1#10.140)