Sri Mulyani Bahas Proteksionisme di Amerika Serikat
Sri Mulyani Bahas Proteksionisme di Amerika Serikat
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat sejak 21-24 April 2017.
Mereka menghadiri Komite Moneter dan Keuangan Internasional atau International Monetary and Financial Committee (IMFC). Pertemuan tersebut merupakan suatu komite di Dana Moneter Internasional (IMF) yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara.
Dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan yang diterima SINDOnews, Selasa (25/4/2017), di Washington, Menkeu menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia. Diantaranya program-program reformasi yang dilakukan pemerintah dan ambisi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dan berkualitas baik.
"Selain itu pertumbuhan ekonomi yang makin memiliki inklusifitas sehingga masyarakat bisa ikut berperan serta dan mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut," ujar Sri Mulyani.
Pertemuan di Washington, juga dimanfaatkan oleh Sri Mulyani untuk memberikan pandangan mengenai kecenderungan proteksionisme maupun berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah AS.
"Karena ini yang berpotensi menciptakan pengaruh terhadap perekonomian dunia. Dan ini salah satu topik yang terus dibahas selama spring meeting ini," pungkas dia.
Mereka menghadiri Komite Moneter dan Keuangan Internasional atau International Monetary and Financial Committee (IMFC). Pertemuan tersebut merupakan suatu komite di Dana Moneter Internasional (IMF) yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara.
Dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan yang diterima SINDOnews, Selasa (25/4/2017), di Washington, Menkeu menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia. Diantaranya program-program reformasi yang dilakukan pemerintah dan ambisi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dan berkualitas baik.
"Selain itu pertumbuhan ekonomi yang makin memiliki inklusifitas sehingga masyarakat bisa ikut berperan serta dan mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut," ujar Sri Mulyani.
Pertemuan di Washington, juga dimanfaatkan oleh Sri Mulyani untuk memberikan pandangan mengenai kecenderungan proteksionisme maupun berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah AS.
"Karena ini yang berpotensi menciptakan pengaruh terhadap perekonomian dunia. Dan ini salah satu topik yang terus dibahas selama spring meeting ini," pungkas dia.
(ven)
Explore More