Brexit Bikin 4.000 Pegawai Deutsche Bank Terancam PHK

Jum'at, 28 April 2017 - 00:24 WIB
Brexit Bikin 4.000 Pegawai Deutsche Bank Terancam PHK
Brexit Bikin 4.000 Pegawai Deutsche Bank Terancam PHK
A A A
LONDON - Deutsche Bank mengatakan kemungkinan besar bakal melakukan kembali pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 pekerja di Inggris, sebagai akibat dari keputusan Brexit atau keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Jumlah tersebut hampir setengah tenaga kerja yang ada Inggris, seperti disampaikan pihak perusahaan.

Dilansir BBC, Kamis (27/4) kondisi ini menjadi peringatan terbaru dari sebuah perusahaan keuangan sejak Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Seperti diketahui saat ini perusahaan-perusahaan yang berbasis di Inggris dapat melakukan bisnis di seluruh Eropa. Tetapi akibat keputusan Brexit, perusahaan tersebut bisa kehilangan hak itu yang tentu terimbas kepada kondisi perusahaan.

Peringatan ini muncul saat laporan Deutsche, yang menunjukkan bahwa pengurangan jumlah pekerja mendorong keuntungan perusahaan perbankan dan jasa keuangan global asal Jerman itu. Pihak bank melaporkan bahwa kuartal pertama tahun 2017, keuntungan yang diraih mencapai dua kali lipat atau sebesar 575 juta euro, dibantu pemangkasan biaya imbas dari 3.300 kehilangan pekerjaan dalam 12 bulan terakhir.

Sebelumnya bank terbesar Jerman tersebut telah mengatakan bakal menjaga komitmen untuk tetap mempertahankan operasional di Kota London. Tetapi pejabat tinggi regulator Deutsche yakni Sylvie Matherat dalam sebuah konferensi di Jerman pada tengah pekan kemarin mengutarakan, bakal mempertimbangkan untuk meninggalkan Inggris sebagai akibat dari Brexit.

Lebih lanjut dia menyampaikan butuh kejelasan, tidak hanya posisi-posisi pekerjaan di kantor tetapi juga peran dalam manajemen risiko. "Untuk pegawai di dalam kantor, jika Anda ingin berurusan dengan klien UE, maka Anda perlu berbasis di Uni Eropa. Apakah ini berarti saya harus memindahkan semua orang ke Jerman atau tidak? Kita sedang berbicara tentang 2.000 orang," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa pekerjaan 2.000 tambahan lainnya terkait dengan risiko manajemen juga bisa menghadapi relokasi. "Jadi kami benar-benar perlu kejelasan. Kami adalah cabang bank terbesar yang beroperasi di Inggris. Kami punya sesuatu seperti 9.000 pekerja di sana, ini adalah pertanyaan yang sangat konkret," tegasnya sebagai peringatan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8061 seconds (0.1#10.140)