Indonesia Dalam Prospek Perbaikan Ekonomi

Jum'at, 28 April 2017 - 00:02 WIB
Indonesia Dalam Prospek Perbaikan Ekonomi
Indonesia Dalam Prospek Perbaikan Ekonomi
A A A
JAKARTA - Perkonomian Indonesia pada 2017 diperkirakan terus membaik dipengaruhi prospek perbaikan ekonomi global dan domestik. Dari global, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan capaian pada 2016.

"Perkembangan ini dapat mendorong harga komoditas, baik energi maupun non-energi, tetap tinggi," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Sedangkan dari domestik, perbaikan prospek ekonomi ditopang perkiraan mulai berkurangnya proses konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi dan perbankan.

Korporasi juga diperkirakan melanjutkan ekspansi usaha yang sudah terlihat pada kuartal IV 2016, didorong kenaikan optimisme berusaha. antara lain akibat kenaikan harga komoditas dunia.

Agus melanjutkan, prospek perbaikan perekonomian juga didorong arah kebijakan fiskal 2017 untuk tetap memberikan stimulus kepada perekonomian, khususnya kepada sektor yang memiliki dampak pengganda yang besar.

"Ekonomi Indonesia juga akan membaik. Reformasi bisa tingkatkan efisiensi melalui perbaikan konektivitas antar wilayah. Ini bisa dorong pertumbuhan ekonomi," ujar Agus.

Dengan memperhatikan faktor global dan domestik tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 diproyeksikan meningkat dalam kisaran 5,0%-5,4%.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi masih akan banyak ditopang permintaan domestik, yakni konsumsi dan investasi, meski ekspor juga telah mulai membaik. Stabilitas ekonomi juga diperkirakan tetap terkendali sehingga dapat berkontribusi mendukung prospek peningkatan pertumbuhan ekonomi.

"Arah 2017 difokuskan kepada pelihara stabilitas makro ekonomi. Ini cukup penting karena pengalaman empiris bahwa stabilitas ekonomi adalah upaya untuk dorong kebijakan ekonomi. Ini perlu ditempuh sebagai jangka pendek," terang dia.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan stabilitas ekonomi yang terjaga, maka diperkirakan memperkuat kinerja perbankan.

Menurutnya, upaya menjaga stabilitas mekroekonomi cukup penting karena pengalaman empiris, termasuk pengalaman pada 2016, menunjukkan stabilitas perekonomian menjadi pijakan bagi upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Saat bersamaan, upaya menjaga keberlanjutan kenaikan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek serta upaya memperkuat struktur perekonomian dalam jangka menengah juga terus ditempuh.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5923 seconds (0.1#10.140)