Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya Juara Ide Gila Pertamina

JAKARTA - Fadolly Ardin dan Chairul Hudaya meraih juara sebagai ide bisnis inovatif dalam pertarungan sengit final Ide Gila Pertamina tahun ini. Mereka menyisihkan dari 6.342 peserta dengan 1.464 ide kreatif dengan karyanya Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya.

Gagasan ke dua alumni Teknik Elektro Universitas Indonesia itu di awali dari keprihatinannya melihat masih banyak desa di Indonesia yang belum terjangkau listrik. Sehingga, ide itu muncul kemudian diikutsertakan dalam lomba kreatif Ide Gila Pertamina 2017.

"Di sini selain memamerkan hasil karya, juga menyampaikan presentasi ide gila mereka di hadapan para juri. Penjurian dilakukan ketat dengan berbagai pertimbangan aspek, orisinalitas, dan sejalan dengan visi Pertamina mengembangkan energi terbarukan," ujar Vice President Corporate Pertamina Adiatma Sarjito di sela penyelenggaraan Ide Gila Pertamina di Gudang Sarinah Ekosistem Pancoran, Jakarta, kemarin.

Sejumlah dewan juri Ide Gila Pertamina 2017 di antaranya Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali, Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, Mantan Wakil Direktur Utama Pertamina sekaligus Marketer Of The Year 2016 Ahmad Bambang, Direktur Eksekutif ICCTF Erwin Widodo, dan Creative Expert Yoris Sebastian.

Untuk kategori ide bisnis kreatif juara dua diraih Annisa Nurwahyuni dan Hiqmatus Sholichah dengan karya Inovasi Bisnis New Renwable Energy dengan Teknologi SGR sedangkan juara III diraih Aji Setyawan dan Raraz Hadiwiyanto dengan karya CBS Solar Fish Farms.

Sementara, untuk kategori terobosan produk dan teknologi diraih oleh Luqman Hakim dan Agus Supriyanto sebagai juara 1 dengan karya Biotanol dari Ampas Sagu. Ide gila itu muncul lantaran keprihatinnannya mendapati pencemaran ampas sagu di Jepara.

Sedangkan Juara II diraih Bagas Permana Putra dan Gnateng Triko dengan karya Terravoltaic dan Juara III Diraih oleh Rer Nat Muhammad Nurhuda dengan karya Kompor Pelet Biomassa Vortex Bertekanan sebagai Alternatif Kompor LPG bersubsidi.

Senior Marketing President Non Fuel Marketing Pertamina Basuki Trikora Putra menambahkan bahwa ide-ide gila dari sejumlah pemenang dapat diimplementasikan Pertamina. "Ide ini dapat diimplementasikan paling tidak setahun setelah kompetisi sebagai salah satu bentuk sumbangsih menciptakan ketahanan energi nasional," tutur dia.