Jadi Lumbung Jagung, Pembangunan Irigasi Randangan Dikebut

Selasa, 02 Mei 2017 - 12:23 WIB
Jadi Lumbung Jagung, Pembangunan Irigasi Randangan Dikebut
Jadi Lumbung Jagung, Pembangunan Irigasi Randangan Dikebut
A A A
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan agar pengembangan daerah irigasi Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dapat dipercepat penyelesaiannya.

Sebelumnya, pembangunan bendung dan jaringan irigasi Randangan dijadwalkan selesai pada 2020. Namun, dengan langkah percepatan ditargetkan dapat rampung pada akhir 2018.

"Bendung dan jaringan irigasi ini memang sudah sejak 2004 direncanakan, namun baru mulai dibangun pada 2013. Kita akan lakukan percepatan sehingga pada 2018 bisa selesai," kata Basuki dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Menurutnya, manfaat dari bendung dan jaringan irigasi Randangan ini bisa segera dirasakan para petani. Lokasi proyek terletak 200 kilometer di sebelah barat kota Gorontalo, secara administratif berada pada 2 Kecamatan yakni Kecamatan Randangan (8 desa) dan Kecamatan Patilanggio (3 desa) yang memiliki penduduk sebanyak 17.000 jiwa dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani.

Saat ini bendung dan saluran primer sudah rampung dan kini dalam penyelesaian akhir. Daerah Irigasi Randangan Kiri seluas 4.084 hektare terdiri dari saluran induk sepanjang 6,7 km dan saluran sekunder sepanjang 22,5 km.

Sementara untuk Daerah Irigasi Randangan Kanan dengan luas 4.800 hektar terdiri dari saluran induk 7,6 km dan saluran sekunder sepanjang 25,4 km. "Saluran primernya (induk) sudah selesai, untuk saluran sekuder dan tersiernya agar segera dimulai dan bisa selesai tahun ini. Daerah Irigasi Randangan Kanan harus kita percepat pembangunannya. Saya minta 2018 seluruhnya selesai," tutur dia.

Sementara, untuk bendung merupakan tipe bendung tetap dengan menggunakan material beton siklop dengan selimut beton memiliki lebar bentang sepanjang 150 meter serta tinggi mercu 2,5 meter. Anggaran yang dibutuhkan adalah Rp597 miliar dengan menggunakan APBN.

Dia menambahkan, untuk kendala pembebasan lahan yang sebagian masih belum selesai, akan meminta dukungan Bupati Pohuwato untuk turun langsung dalam prosesnya. Sebab, keberadaan bendung dan jaringan irigasi Randangan telah sangat dinanti para petani agar kesejahteraan meningkat.

Basuki juga melihat ada permasalahan lainnya seperti banyaknya lahan ditanam jagung di perbukitan yang menimbulkan erosi dan sedimentasi pada Daerah Irigasi (DI) Randangan ini. Ini akan berdampak pada pengurangan volume air.

Untuk itu, pihaknya menginstruksikan agar segera dibuat cekdam serta embung sebagai pengendali sedimen. Ini diperkirakan butuh banyak cekdam dan embung untuk menjaga fungsi DI Randangan agar senantiasa dapat melayani masyarakat setempat secara berkelanjutan.

"Saya amati banyak sekali potensi embung dan cekdam di wilayah Provinsi Gorontalo. Kita harus kreatif dalam merespons dinamika pembangunan di wilayah ini yang merupakan lumbung jagung nasional," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6563 seconds (0.1#10.140)