Waspadai Potensi Rupiah Melemah
A
A
A
JAKARTA - Meski terdapat sentimen positif, namun tidak banyak berimbas pada pergerakan rupiah dimana lebih memilih kebali ke zona merah.
"Meski penurunan dinilai masih temporer, namun perlu kiranya diwaspadai jika kembali berlanjut. Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat berimbas pada pelemahan lanjutan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.360/USD dan resisten Rp13.315/USD.
Sementara, IHSG akhir pekan lalu sempat mengalami kenaikan di awal perdagangan, setelah BPS merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,01%. Namun jelang akhir sesi pergerakan rupiah kembali melemah tipis.
Padahal pergerakan USD cenderung melemah terhadap EUR seiring dengan ekspektasi positif akan pemilihan umum Presiden di Prancis. Diindikasikan masih rentannya pergerakan rupiah seiring dengan imbas pelemahan sejumlah harga komoditas, sehingga laju USD dapat terlihat menguat meski penguatan laju USD tersebut masih kalah dibandingkan pergerakan EUR.
"Selain itu, tetapnya suku bunga The Fed pada rapat terakhirnya memberikan implikasi kemungkinan akan dinaikannya suku bunga The Fed pada bulan Juni. Pelaku pasar berspekulasi terhadap kondisi tersebut yang pada akhirnya membuat rupiah kembali melemah," pungkasnya.
"Meski penurunan dinilai masih temporer, namun perlu kiranya diwaspadai jika kembali berlanjut. Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat berimbas pada pelemahan lanjutan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.360/USD dan resisten Rp13.315/USD.
Sementara, IHSG akhir pekan lalu sempat mengalami kenaikan di awal perdagangan, setelah BPS merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,01%. Namun jelang akhir sesi pergerakan rupiah kembali melemah tipis.
Padahal pergerakan USD cenderung melemah terhadap EUR seiring dengan ekspektasi positif akan pemilihan umum Presiden di Prancis. Diindikasikan masih rentannya pergerakan rupiah seiring dengan imbas pelemahan sejumlah harga komoditas, sehingga laju USD dapat terlihat menguat meski penguatan laju USD tersebut masih kalah dibandingkan pergerakan EUR.
"Selain itu, tetapnya suku bunga The Fed pada rapat terakhirnya memberikan implikasi kemungkinan akan dinaikannya suku bunga The Fed pada bulan Juni. Pelaku pasar berspekulasi terhadap kondisi tersebut yang pada akhirnya membuat rupiah kembali melemah," pungkasnya.
(ven)