Rupiah Diramal Kembali Melemah
A
A
A
JAKARTA - Mulai adanya pembalikan arah pada rupiah memberikan harapan akan adanya penguatan lanjutan. Diharapkan sentimen yang ada, terutama dari penguatan laju EUR terhadap USD dapat kembali berlanjut.
Selain itu, masih adanya sikap positif pelaku pasar terhadap rilis membaiknya data-data makroekonomi, sehingga dapat berimbas positif pada penguatan lanjutan rupiah.
"Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat berimbas pada pelemahan lanjutan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.337/USD dan resisten Rp13.294/USD.
Sementara, terapresiasinya laju EUR mampu melampaui laju USD, sehingga dapat memberikan sentimen positif pada pergerakan sejumlah laju mata uang Asia, termasuk rupiah.
Tampaknya pelaku pasar juga baru sadar dan merespon rilis positif dari angka pertumbuhan GDP kuartal pertama 2017 senilai 5,01% dimana di akhir pekan lalu tidak banyak berimbas positif pada pergerakan rupiah.
Dengan imbas pemilu Presiden di Perancis yang sesuai dengan ekspektasi pasar dan sentimen dari dalam negeri yang masih dirasa cukup positif, baik dari pertumbuhan GDP maupun adanya antisipasi dari BI untuk mengendalikan inflasi.
"Di mana menjaga stabilitas harga di daerah serta naiknya cadangan devisa dari USD121,8 miliar menjadi USD123,3 miliar, turut memberikan tambahan sentimen positif pada laju rupiah," pungkasnya.
Selain itu, masih adanya sikap positif pelaku pasar terhadap rilis membaiknya data-data makroekonomi, sehingga dapat berimbas positif pada penguatan lanjutan rupiah.
"Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat berimbas pada pelemahan lanjutan rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.337/USD dan resisten Rp13.294/USD.
Sementara, terapresiasinya laju EUR mampu melampaui laju USD, sehingga dapat memberikan sentimen positif pada pergerakan sejumlah laju mata uang Asia, termasuk rupiah.
Tampaknya pelaku pasar juga baru sadar dan merespon rilis positif dari angka pertumbuhan GDP kuartal pertama 2017 senilai 5,01% dimana di akhir pekan lalu tidak banyak berimbas positif pada pergerakan rupiah.
Dengan imbas pemilu Presiden di Perancis yang sesuai dengan ekspektasi pasar dan sentimen dari dalam negeri yang masih dirasa cukup positif, baik dari pertumbuhan GDP maupun adanya antisipasi dari BI untuk mengendalikan inflasi.
"Di mana menjaga stabilitas harga di daerah serta naiknya cadangan devisa dari USD121,8 miliar menjadi USD123,3 miliar, turut memberikan tambahan sentimen positif pada laju rupiah," pungkasnya.
(ven)