Takut Serangan Ransomware, Kanwil DJP DIY Beri Layanan Manual
A
A
A
YOGYAKARTA - Antisipasi serangan virus ransomware Wannacrypt yang menyerang data komputer dan memiliki kemampuan mengunci komputer atau mengenkripsi file, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY untuk sementara memutus semua jaringan internet komputer mereka. Sehingga untuk sementara layanan perpajakan dilakukan secara manual.
Kepala Kanwil DJP DIY Yuli Kristiyono mengakui jika pihaknya khawatir terkait dengan serangan virus terhadap data mereka. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk memutus jaringan internet komputer. Opsi tersebut dipilih untuk menghindari seluruh data Kanwil DJP DIY bermasalah di kemudian hari "Kami juga putus layanan intranet juga," tuturnya.
Lebih lanjut dia menerangkan belum mengetahui sampai kapan pemutusan jaringan tersebut. Pihaknya masih menunggu perintah dari pusat hingga kapan pemutusan jaringan komputer tersebut. Karena saat ini pihak DJP tengah menyelenggarakan rapat untuk membahas langkah selanjutnya terkait dengan layanan perpajakan.
Untuk sementara dia menerangkan pihaknya berusaha melakukan layanan secara manual karena memang banyak wajib pajak (WP) sudah antri. Meski tidak secepat dengan layanan secara online, namun dengan layanan manual tersebut bisa menjadi sedikit solusi masyarakat yang ingin mengurus perpajakan mereka. "Meskipun tidak nyaman, tetapi kami tetap berusaha melayani. Kami ingin ini secepatnya berlalu," ujarnya.
Sebagai informasi serangan siber ini telang mengguncang 99 negara sejak Jumat (12/5) hingga kemarin. Ujung serangan siber ini adalah permintaan uang tebusan. Serangan malware bernama WannaCry berjenis ransomware ini juga diidentifikasi sudah menyasar jaringan sistem di Tanah Air.
Kepala Kanwil DJP DIY Yuli Kristiyono mengakui jika pihaknya khawatir terkait dengan serangan virus terhadap data mereka. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk memutus jaringan internet komputer. Opsi tersebut dipilih untuk menghindari seluruh data Kanwil DJP DIY bermasalah di kemudian hari "Kami juga putus layanan intranet juga," tuturnya.
Lebih lanjut dia menerangkan belum mengetahui sampai kapan pemutusan jaringan tersebut. Pihaknya masih menunggu perintah dari pusat hingga kapan pemutusan jaringan komputer tersebut. Karena saat ini pihak DJP tengah menyelenggarakan rapat untuk membahas langkah selanjutnya terkait dengan layanan perpajakan.
Untuk sementara dia menerangkan pihaknya berusaha melakukan layanan secara manual karena memang banyak wajib pajak (WP) sudah antri. Meski tidak secepat dengan layanan secara online, namun dengan layanan manual tersebut bisa menjadi sedikit solusi masyarakat yang ingin mengurus perpajakan mereka. "Meskipun tidak nyaman, tetapi kami tetap berusaha melayani. Kami ingin ini secepatnya berlalu," ujarnya.
Sebagai informasi serangan siber ini telang mengguncang 99 negara sejak Jumat (12/5) hingga kemarin. Ujung serangan siber ini adalah permintaan uang tebusan. Serangan malware bernama WannaCry berjenis ransomware ini juga diidentifikasi sudah menyasar jaringan sistem di Tanah Air.
(akr)