Desa Tak Berlistrik Bertambah Jadi 3.214
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mengemukakan bahwa jumlah desa yang tak berlistrik di Indonesia bertambah. Dalam program Indonesia Terang yang digagas mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, jumlahnya sekitar 2.519 desa dan kini jumlahnya bertambah menjadi 3.214 desa.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati mengungkapkan, jumlah tersebut diperoleh berdasarkan hasil survei langsung yang dilakukan oleh perseroan. Sebanyak 3.214 desa tersebut menjadi target yang harus teraliri listrik hingga 2019.
"Jadi program yang kita usung itu melistriki desa, kita detailkan untuk Maluku dan Papua untuk 2017, 2018 sampai 2019. Kita sudah sangat detail duduk bersama baik gunakan data BPS, data Pemda setempat, atau data hasil survei langsung tim PLN. Totalnya dalam tiga tahun ke depan ada 3.214 desa. Ini angka yang sangat besar," katanya dalam acara bincang santai di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, survei yang dilakukan PLN adalah dengan menggunakan sistem rooftagging. Dimana, petugas menggunakan foto udara dan menandai (tagging) desa-desa yang ada di Indonesia Timur.
"Rooftagging itu menggunakan foto udara. Seperti Google Earth gitu. Semua rumah itu kita tagging, jadi totalnya sampai ratusan ribu rumah yang di-tagging itu. Setelah itu ada namanya network planner yang mengoptimalisasi dan membuat kelompok mana yang grid extension dan mana yang isolated menyebar dan isolated berkelompok," imbuh dia.
Dia menjabarkan, total desa yang ada di Papua dan Papua Barat mencapai 4.900 desa. Hingga akhir tahun kemarin, pihaknya sudah melistriki sekitar 1.187 desa. "Kita selama tiga hingga empat tahun ke depan jadi 4.401 desa. Artinya, growth nya 271% kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan luar biasa," tandasnya.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati mengungkapkan, jumlah tersebut diperoleh berdasarkan hasil survei langsung yang dilakukan oleh perseroan. Sebanyak 3.214 desa tersebut menjadi target yang harus teraliri listrik hingga 2019.
"Jadi program yang kita usung itu melistriki desa, kita detailkan untuk Maluku dan Papua untuk 2017, 2018 sampai 2019. Kita sudah sangat detail duduk bersama baik gunakan data BPS, data Pemda setempat, atau data hasil survei langsung tim PLN. Totalnya dalam tiga tahun ke depan ada 3.214 desa. Ini angka yang sangat besar," katanya dalam acara bincang santai di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, survei yang dilakukan PLN adalah dengan menggunakan sistem rooftagging. Dimana, petugas menggunakan foto udara dan menandai (tagging) desa-desa yang ada di Indonesia Timur.
"Rooftagging itu menggunakan foto udara. Seperti Google Earth gitu. Semua rumah itu kita tagging, jadi totalnya sampai ratusan ribu rumah yang di-tagging itu. Setelah itu ada namanya network planner yang mengoptimalisasi dan membuat kelompok mana yang grid extension dan mana yang isolated menyebar dan isolated berkelompok," imbuh dia.
Dia menjabarkan, total desa yang ada di Papua dan Papua Barat mencapai 4.900 desa. Hingga akhir tahun kemarin, pihaknya sudah melistriki sekitar 1.187 desa. "Kita selama tiga hingga empat tahun ke depan jadi 4.401 desa. Artinya, growth nya 271% kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan luar biasa," tandasnya.
(akr)