Akses Tol Jakarta - Semarang Buat Mudik Sulit Terealisasi
A
A
A
BREBES - Akses tol Jakarta - Semarang yang sedianya akan digunakan untuk jalur mudik lebaran tahun ini sulit terealisasi. Pemerintah memastikan jalur tol hanya sampai hanya sampai di wilayah Weleri, Kabupaten Kendal.
Jarak tersebut sebenarnya tak jauh dari Kota Semarang, hanya berjarak 26 kilometer. Dengan belum terhubungnya jalur tol sampai Semarang memungkinkan terjadinya kemacetan parah seperti arus mudik 2016.
Para pemudik juga harus mengantisipasi kemacetan di jalur yang menghubungkan ke tol maupun jalan pantura. Pemerintah sendiri sudah mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah rekayasa antara lain memberlakukan sistem buka-tutup di tol dari wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pemudik tidak terfokus untuk memanfaatkan tol. "Ada lintas selatan, utara, dan tol. Itu kondisinya sama baik - nya. Jadi seyogianya digunakan," ujar dia saat mengecek kesiapan infrastruktur menghadapi arus mudik Lebaran 2017 di Kabupaten Brebes.
Dari pengamatannya, Budi menilai ada perkembangan pengerjaan konstruksi tol yang menghubungkan Brebes Timur (Brexit) ke Semarang. Ruas tol dipastikan akan bertambah sekitar 110 km selepas Brexit. Namun, untuk bisa tersambung seluruhnya hingga Semarang seperti ditar get kan oleh Presiden Joko Widodo pada awal tahun lalu, akan sulit terwujud karena masih ada sejumlah kendala di lapangan seperti pembebasan lahan. "Yang tadinya keluar di Brexit, ini akan bisa keluar sampai Weleri (Kendal)," kata Budi.
Jika sudah terjadi penumpukan di ruas tol, kendaraan akan dikeluarkan ke ruas jalan pantura atau selatan melalui pintu keluar tol terdekat. "Jalan tol akan kita atur kapasitas sesuai daya dukungnya. Buka tutup akan diberlakukan di sana. Apabila panjang antrean tertentu atau waktu tertentu, akan kita tutup,"jelas Budi.
Selain mengecek kesiapan ruas tol dari Brebes Timur, Budi yang didampingi pejabat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga meninjau pengerjaan pembangunan flyover Dermoleng, Ketanggungan, Brebes.
Keberadaan flyover diharapkan bisa mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi karena keberadaan perlintasan kereta api sebidang. "(Flyover) efektif (bisa di gunakan) tanggal 10 Juni atau 15hari sebelumLebaran. De ngan selesainya ini, Insya Allah akan memberikan pelayanan yang lebih baik,"ucap dia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menga takan, dengan pembukaan tol hingga Weleri, kemacetan di Kota Tegal, Kota Pekalongan, dan Kota Batang, termasuk kawasan Alas Roban, akan terlewati. Dari exit Brebes hingga exit Batang akan disiapkan enam akses keluar yakni dua ke arah utara dan empat ke selatan seperti Slawi dan Purwokerto. Jalan tol juga dilengkapi enam tempat istirahat (rest area) yang di dalamnya sudah ada toilet dan musala. Adapun stasiun pompa bensin akan dikoordinasikan dengan PT Pertamina.
Kepala BPJT Herry Tri Saputra Zuna memastikan ruas tol bisa dilalui fungsional hingga Weleri, Kendal dengan kondisi beton lean concrete (LC). "Ada dua lajur, LC 7-10 sentimeter. Bisa dilalui kendaraan ringan satu arah dengan kecepatan 40-50 km per jam. Sampai Weleri yang sudah hampir selesai," jelasnya. (Farid Firdaus/Amin Fauzi/Kiswondari/Ant)
Jarak tersebut sebenarnya tak jauh dari Kota Semarang, hanya berjarak 26 kilometer. Dengan belum terhubungnya jalur tol sampai Semarang memungkinkan terjadinya kemacetan parah seperti arus mudik 2016.
Para pemudik juga harus mengantisipasi kemacetan di jalur yang menghubungkan ke tol maupun jalan pantura. Pemerintah sendiri sudah mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah rekayasa antara lain memberlakukan sistem buka-tutup di tol dari wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pemudik tidak terfokus untuk memanfaatkan tol. "Ada lintas selatan, utara, dan tol. Itu kondisinya sama baik - nya. Jadi seyogianya digunakan," ujar dia saat mengecek kesiapan infrastruktur menghadapi arus mudik Lebaran 2017 di Kabupaten Brebes.
Dari pengamatannya, Budi menilai ada perkembangan pengerjaan konstruksi tol yang menghubungkan Brebes Timur (Brexit) ke Semarang. Ruas tol dipastikan akan bertambah sekitar 110 km selepas Brexit. Namun, untuk bisa tersambung seluruhnya hingga Semarang seperti ditar get kan oleh Presiden Joko Widodo pada awal tahun lalu, akan sulit terwujud karena masih ada sejumlah kendala di lapangan seperti pembebasan lahan. "Yang tadinya keluar di Brexit, ini akan bisa keluar sampai Weleri (Kendal)," kata Budi.
Jika sudah terjadi penumpukan di ruas tol, kendaraan akan dikeluarkan ke ruas jalan pantura atau selatan melalui pintu keluar tol terdekat. "Jalan tol akan kita atur kapasitas sesuai daya dukungnya. Buka tutup akan diberlakukan di sana. Apabila panjang antrean tertentu atau waktu tertentu, akan kita tutup,"jelas Budi.
Selain mengecek kesiapan ruas tol dari Brebes Timur, Budi yang didampingi pejabat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga meninjau pengerjaan pembangunan flyover Dermoleng, Ketanggungan, Brebes.
Keberadaan flyover diharapkan bisa mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi karena keberadaan perlintasan kereta api sebidang. "(Flyover) efektif (bisa di gunakan) tanggal 10 Juni atau 15hari sebelumLebaran. De ngan selesainya ini, Insya Allah akan memberikan pelayanan yang lebih baik,"ucap dia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menga takan, dengan pembukaan tol hingga Weleri, kemacetan di Kota Tegal, Kota Pekalongan, dan Kota Batang, termasuk kawasan Alas Roban, akan terlewati. Dari exit Brebes hingga exit Batang akan disiapkan enam akses keluar yakni dua ke arah utara dan empat ke selatan seperti Slawi dan Purwokerto. Jalan tol juga dilengkapi enam tempat istirahat (rest area) yang di dalamnya sudah ada toilet dan musala. Adapun stasiun pompa bensin akan dikoordinasikan dengan PT Pertamina.
Kepala BPJT Herry Tri Saputra Zuna memastikan ruas tol bisa dilalui fungsional hingga Weleri, Kendal dengan kondisi beton lean concrete (LC). "Ada dua lajur, LC 7-10 sentimeter. Bisa dilalui kendaraan ringan satu arah dengan kecepatan 40-50 km per jam. Sampai Weleri yang sudah hampir selesai," jelasnya. (Farid Firdaus/Amin Fauzi/Kiswondari/Ant)
(bbk)