Genjot DPK, OCBC NISP Luncurkan Private Banking

Selasa, 23 Mei 2017 - 00:10 WIB
Genjot DPK, OCBC NISP...
Genjot DPK, OCBC NISP Luncurkan Private Banking
A A A
JAKARTA - Bank OCBC NISP terus mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 10%-15% hingga akhir tahun 2017. Salah satunya dengan menghadirkan layanan Private Banking. Hingga kuartal I, DPK tumbuh sebesar 22% menjadi Rp109,7 triliun dibandingkan Rp89,6 triliun pada akhir Maret 2016.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, private Banking OCBC NISP memiliki private bankers sebagai single contact point dalam memberikan solusi kebutuhan nasabah, baik layanan portofolio maupun layanan wealth management yang menyeluruh seperti investasi yang dapat disesuaikan dengan risk profile nasabah, layanan beragam dalam pengalokasian aset, tinjauan teratur terhadap aset nasabah dan akses langsung kepada independent research yang terpercaya.

"Keunggulan private banking antara lain ragam solusi yang ada, kebutuhan korporasi dan lebih dari kebutuhan perbankan, kebutuhan asuransi, pasar modal dalam dan luar negeri. Kita harap semua bisa dalam single," kata Parwati di Jakarta, Senin (22/5/2017).

Kehadiran layanan OCBC NISP Private Banking ini akan memperkuat posisi Bank OCBC NISP sebagai salah satu penyedia layanan wealth management terkemuka. Selain itu, ini merupakan langkah strategis bank dalam memberikan solusi keuangan komprehensif dan menyeluruh kepada segmen affluent di Indonesia.

Pihaknya pun menargetkan, dapat menjangkau sekitar 100 nasabah baru dari peluncuran private banking ini. "Banyak pemilik bisnis, baik dari UKM maupun perusahaan besar menjadi nasabah potensial OCBC NISP Private Banking," ujar dia.

Maka dari itu, Private Banking yang baru ini memungkinkan OCBC untuk dapat memperluas cakupan nasabah high networth. "Peluncuran OCBC NISP Private Banking merupakan penanda penting dalam perluasan wealth management OCBC Group," ungkap dia.

Parwati memaparkan, latar belakang peluncuran private banking ini karena era keterbukaan yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016. Hal ini tercermin dengan adanya tax amnesty, berlanjut dengan AEoI(keterbukaan informasi dana simpanan antar negara), juga BEPS (transparansi untuk perusahaan antar negara) di 2018 nanti.

"Ini juga diperkuat dengan dinaikannya kredit rating Indonesia ke kategori investment grade (BBB- dengan outlook stable) oleh S&P yang akan memungkinkan dana baru investasi luar negeri masuk ke Indonesia sehingga memperkuat nilai tukar dan menurunkan biaya dana Indonesia," jelasnya.

Hal tersebut, sambung Parwati, menjadi game-changer untuk semua pihak investor, nasabah pemilik dana, seluruh industri keuangan, serta pemerintah.

Sehingga pada akhirnya, nasabah tidak hanya akan puas dengan produk tradisional atau plain vanilla yang ada saat ini. "Industri keuangan juga dituntut agar bisa memberikan produk dan layanan yang komprehensif, holistik dengan return yang kompetitif," tambah Group CEO OCBC Bank Samuel Tsien.

Kedepan, Perseroan akan terus meningkatkan penetrasinya di segmen nasabah retail banking di Indonesia. "Kami memiliki kekuatan dalam SME banking sekaligus memiliki segmen korporat yang besar dan juga berkembang dengan baik," katanya.

Perseroan juga akan meningkatkan pengembangan produk, eksekusi serta kapabilitas distribusi di seluruh jaringan OCBC Group guna mendukung segmen nasabah baru di Indonesia, dan berkomitmen untuk berinvestasi lebih jauh untuk memperkuat platform yang ada.

Hingga kuartal I, OCBC NISP berhasil mencatatkan pertumbuhan aset per 31 Maret 2017 sebesar 21% menjadi Rp143,9 triliun dari Rp119,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kualitas aset juga tetap terjaga sehat dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net sebesar 0,8%.

Sementara pertumbuhan laba bersih sebesar 23% yoy atau menjadi sebesar Rp563 miliar. Penyaluran kredit, juga tercatat meningkat sebesar 11% menjadi sebesar Rp94,5 triliun dari Rp85,1 triliun pada periode yang sama tahun 2016.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)