Harga Bawang Masih Tinggi, Gerakan Stabilisasi Harga Tak Efektif

YOGYAKARTA - Gerakan stabilisasi pangan yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Yogyakarta melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) nampaknya belum ampuh menekan harga sejumlah komoditas. Harga bawang putih yang sebelumnya menjadi sasaran utama masih bertahan tinggi.

Sri Purwanti, 37 tahun, warga Kecamatan Sewon yang baru saja berbelanja di Pasar Bantul menuturkan harga bawang putih di Pasar Bantul masih bertahan tinggi di harga Rp60.000 per kilogramnya.

Harga bawang putih melejit tinggi dibanding dua minggu yang lalu. Dua minggu lalu hanya Rp40.000 untuk sekilo bawang putih. "Jadi saya hanya beli sedikit," ujarnya, Kamis (25/5/2017).

Harga bawang merah justru menunjukkan penurunan, karena saat ini sudah di level Rp20.000 per kg. Padahal sepekan yang lalu masih Rp24.000 per kilogramnya. Sementara harga telur terus menujukkan peningkatan karena telah mencapai Rp21.500 per kg. Akhir pekan lalu harga telur hanya Rp20.000 per kg.

Di Pasar Maguwoharjo Sleman, harga bawang putih sedikit lebih rendah dibanding dengan pasar Bantul. Ika Ningsih, salah satu pedagang di pasar ini menuturkan, harga bawang putih saat ini hanya Rp55.000 per kilogramnya. Sepekan lalu harga bawang putih memang sempat melambung mencapai Rp62.500 per kilogramnya. "Telur sekarang Rp20.500 per kilonya," katanya.

Saat harga bawang putih di Pasar Maguwoharjo Sleman turun menjadi Rp55.000, harga bawang merah justru melambung Rp32.000 per kg. Sementara harga cabai merah mencapai Rp48.000 dan telur Rp20.500.

Harga daging ayam saat ini mencapai Rp31.000 dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram. Harga yang melambung adalah wortel karena saat ini per kilogram mencapai Rp11.000 dari sebelumnya hanya Rp6.000 per kilogram.