ABM Investama Jaga Pertumbuhan Bisnis Batu Bara

Sabtu, 27 Mei 2017 - 15:29 WIB
ABM Investama Jaga Pertumbuhan Bisnis Batu Bara
ABM Investama Jaga Pertumbuhan Bisnis Batu Bara
A A A
JAKARTA - PT ABM Investama Tbk (ABMM) akan terus menjaga momentum pertumbuhan bisnis dengan mengoptimalkan potensi pemulihan harga batu bara melalui peningkatan produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.

Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga mengatakan, selain meningkatkan kapasitas bisnis batu bara, fokus ABM tahun ini yaitu terus memperkuat balance sheet dengan memangkas utang serta meningkatkan utilisasi dan produktivitas aset.

"Sesuai dengan strategi jangka panjang ABM untuk melakukan balance portofolio, perseroan juga terus memperkuat bisnis nonbatu bara seperti di sektor ketenagalistrikan dan jasa logistik," kata dia dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (27/5/2017).

Sektor logistik menurutnya akan menjadi salah satu fokus pengembangan bisnis ABM di masa depan. "Populasi yang makin besar dan aktivitas ekonomi yang semakin dinamis memberikan peluang pertumbuhan sangat besar bagi jasa logistik di Indonesia," ujar Adrian.

Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara mengatakan, terjadinya pemulihan batu bara setelah mencapai titik terendah dalam lima tahun, menjadi katalis utama peningkatan kinerja perseroan pada tahun lalu.

"Pemulihan harga batu bara dan strategi efisiensi yang telah kami lakukan sejak 2014 menjadi kunci dari perbaikan fundamental ABM 2016. Kami akan meningkatkan produksi batu bara, sehingga kenaikan permintaan di negara besar seperti Tiongkok dan India dapat dioptimalkan," jelas Andi.

Selama 2016, total produksi batu bara ABM mencapai 6,4 juta ton/tahun dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 9 juta ton/tahun di 2017 yang akan dipasarkan ke China, India dan domestik. Pada 2016, ABM Investama mencatat pendapatan sebesar USD 590,7 juta dengan EBITDA sebesar USD166,0 juta sampai meningkat 23,1% dibanding 2015.

Pada periode ini, perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar USD12,6 juta, yang membaik dibanding 2015, di mana ABM mencatat rugi bersih senilai USD38,1 juta. Sepanjang 2016, ABM juga mampu melakukan refinancing utang dan memangkas kewajiban hingga mencapai USD110 juta.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3723 seconds (0.1#10.140)