Ekspor Batu Bara Diyakini Masih Akan Tumbuh Positif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seiring dengan pulihnya perekonomian global, PT ABM Investama Tbk (ABMM) optimistis ke depan tren di sektor pertambangan, khususnya batu bara , akan terus tumbuh positif.
Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga mengatakan, ekspor batu bara yang dilakukan perusahaanya tidak terhambat meski beberapa negara mengalami lonjakan Covid-19. Selama ini, beberapa negara seperti China dan India memang menjadi negara tujuan utama ekspor batu bara ABM Investama.
"Tahun lalu, India menutup atau men-declare force majeure di bulan Maret sehingga seluruh port di India tutup pada bulan April. Tapi di tahun ini, kebijakan itu tidak diambil oleh pemerintah India," ujar Adrian, baru-baru ini.
Selain itu, kata dia, perusahaan juga akan terus memperkuat rantai nilai dan ekosistem usaha batu bara Grup ABM, mulai dari proses penambangan sampai dengan proses perdagangan (mining to trading). Serta, ABM juga masih melihat celah pasar akibat masih berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Namun, India not only country yang menggunakan coal. Selain India, itu ada China, Vietnam dan juga Malaysia dan pasar domestik Indonesia masih sangat terbuka. Kalau misalnya India slow down, kita bisa switch di pasar lainnya di dunia ini," tandasnya.
Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga mengatakan, ekspor batu bara yang dilakukan perusahaanya tidak terhambat meski beberapa negara mengalami lonjakan Covid-19. Selama ini, beberapa negara seperti China dan India memang menjadi negara tujuan utama ekspor batu bara ABM Investama.
"Tahun lalu, India menutup atau men-declare force majeure di bulan Maret sehingga seluruh port di India tutup pada bulan April. Tapi di tahun ini, kebijakan itu tidak diambil oleh pemerintah India," ujar Adrian, baru-baru ini.
Selain itu, kata dia, perusahaan juga akan terus memperkuat rantai nilai dan ekosistem usaha batu bara Grup ABM, mulai dari proses penambangan sampai dengan proses perdagangan (mining to trading). Serta, ABM juga masih melihat celah pasar akibat masih berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Namun, India not only country yang menggunakan coal. Selain India, itu ada China, Vietnam dan juga Malaysia dan pasar domestik Indonesia masih sangat terbuka. Kalau misalnya India slow down, kita bisa switch di pasar lainnya di dunia ini," tandasnya.
(fai)