Menko Darmin Beberkan Transformasi Ekonomi RI

Selasa, 30 Mei 2017 - 12:18 WIB
Menko Darmin Beberkan...
Menko Darmin Beberkan Transformasi Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerangkan, perjalanan ekonomi Indonesia yang menurutnya mulai berbalik arah menguat pasca krisis ekonomi pada 1998-1999 dan 2013-2014, lalu. Ia menambahkan untuk mencapai kondisi ekonomi saat ini dibutuhkan perjuangan, meski ia mengaku hingga saat ini pertumbuhan ekonomi RI belum begitu baik.

"Sebetulnya sedikit banyak, telah berhasil dibalikkan arahnya dari periode 2013-2014 yang mulai melambat. Coba dibalikkan dengan berbagai kebijakan yang berani dan penting dan itu sedikit banyak berhasil," ujar Darmin dalam Seminar Menuju Indonesia menuju Ekonomi Berkeadilan di Museum Kebangkita Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).

Demi membalikkan situasi tersebut, terang dia banyak langkah yang sudah diambil. Menko Darmin menceritakan, pemerintah di bidang anggaran memulai dengan melakukan transformasi yang sangat penting dimana subsidi dialihkan menjadi pengeluaran untuk infrastruktur, pendidikan serta bantuan sosial.

"Mungkin semua belum menyadari dengan baik, tentu pemerintah sudah menjalankan. Dan itu adalah awal dari upaya pertama, mencoba mendorong ketertinggalan yang sudah cukup jauh dalam pembangunan infrastruktur," paparnya.

Pemerintah, menurut Darmin juga menyadari bahwa Indonesia sudah sangat ketinggalan dan terlambat. Namun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkapnya kemudian punya keteguhan sikap dan keberanian untuk memulai dengan konversi subsidi, yang kemudian mengundang para investor melakukan investasi di bidang infrastruktur.

Selanjuta dia menerangkan yang dilakukan yakni mencoba merumuskan beberapa sektor walaupun tidak selalu bisa disimpulkan dan dirumuskan dengan singkat, tapi terlihat pemerintahan ini mendorong lagi sektor-sektor yang sebetulnya merupakan pondasi dari transformasi ekonomi, yaitu industri manufaktur, pariwisata, dan perikanan.

"Ketiga, pemerintah melihat hal ini hanya bisa difasilitasi, jika dilakukan regulasi, debirokratisasi sehingga Indonesia bisa semakin terbuka dan menarik. Serta kompetitif, untuk tujuan investasi baik dari dalam maupun luar negeri," pungkasnya.
(akr)
Berita Terkait
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Bahaya! Deflasi Hantam...
Bahaya! Deflasi Hantam Ekonomi RI 5 Bulan Beruntun
Prabowo Sering Diejek...
Prabowo Sering Diejek karena Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Kuartal I Tahun 2024
Dorong Industri Event...
Dorong Industri Event untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Prospek Bisnis Seiring...
Prospek Bisnis Seiring Pertumbuhan Ekonomi RI
Berita Terkini
Bitcoin Lampaui Google...
Bitcoin Lampaui Google dan Amazon, Masuk 5 Besar Aset Global
47 menit yang lalu
IHSG Akhir Pekan Dibuka...
IHSG Akhir Pekan Dibuka Hijau ke 6.660, Unilever Pimpin Top Gainers
1 jam yang lalu
Negosiasi Gagal, Trump...
Negosiasi Gagal, Trump Siap Berlakukan Tarif Baru Dua Pekan ke Depan
1 jam yang lalu
Tarif Tol Semarang A,B,C...
Tarif Tol Semarang A,B,C Naik Mulai 26 April, Segini Besarannya
2 jam yang lalu
China Desak AS Cabut...
China Desak AS Cabut Kebijakan Tarif Sepihak, Bantah Sudah Bicara dengan Trump
3 jam yang lalu
Jadi Inspirasi Negara...
Jadi Inspirasi Negara Lain, Delegasi SSTC Dalami Model Pemberdayaan Petani Muda Berteknologi Kementan
3 jam yang lalu
Infografis
Kelas Menengah Terancam...
Kelas Menengah Terancam Jatuh Miskin, Beban Ekonomi Makin Berat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved