Investasi Properti, BPJS Ketenagakerjaan Bangun SS Tower
A
A
A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan dorong penempatan dana kelolaan peserta untuk investasi properti tahun ini. Hal ini salah satu strategi manajemen untuk memberikan hasil pengembangan optimal bagi peserta.
Investasi tersebut di antaranya berwujud Social Security (SS) Tower, yang digagas BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat direalisasikan pembangunannya pada 2017.
SS Tower merupakan properti komersial yang akan dikembangkan dan dioperasikan PT Sinergi Investasi Properti (SIP). PT SIP adalah perusahaan pengembang (developer) properti yang merupakan bentuk investasi penyertaan langsung dana Jaminan Hari Tua (JHT), kelolaan BPJS Ketenagakerjaan, didirikan bersama PT Pembangunan Perumahan (PT PP).
Dirut BPJSTK Agus Susanto mengatakan, gedung ini dibangun di atas lahan milik program BPJS, jadi ini salah satu bentuk optimalisasi lahan yang kami kelola. "Dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp500 miliar, hasil sewa properti ini akan dikembalikan kepada peserta dalam bentuk hasil pengembangan JHT," ujar dia dalam jumpa pers, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
PT SIP adalah perusahaan pengembang (developer) properti yang merupakan bentuk investasi penyertaan langsung dana JHT. Perusahaan ini didirikan BPJS Ketenagakerjaan dengan PT PP Tbk.
Dia menambahkan, PT SIP dipersiapkan sebagai ujung tombak pengembangan investasi properti pada lahan-lahan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan. SS Tower sebagai permulaan, akan banyak properti lain yang akan dikembangkan PT SIP, bahkan properti berwujud perumahan terjangkau bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Semua bentuk pengelolaan dana ini sesuai regulasi dan kami persiapkan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Dia menerangkan, nama Social Security Tower ini tidak lepas dari arti kata Jaminan Sosial, yang merupakan terjemahan langsung dari kata Social Security.
"Desain modern stylish yang unik berbentuk sarang lebah dan nama Social Security, diharapkan menjadi landmark baru Kota Jakarta. Sehingga, akan mendongkrak awareness masyarakat tentang jaminan sosial," ungkap Agus.
Direktur Utama PT Sinergi Investasi Properti, Afdiwar Anwar menjelaskan, pembangunan SS Tower diperkirakan berjalan selama 21 bulan, sehingga akan rampung pada 2019. SS Tower akan memiliki 28 lantai, dengan standar bangunan Grade A dan bersertifikat Green Building Kategori Gold.
SS Tower juga akan dilengkapi fasilitas internet tercepat di Jakarta. Selain itu, posisi yang sangat strategis, terletak di pusat kota dan juga masuk dalam jalur Golden Triangle, juga menjadi nilai lebih dari Social Security Tower ini.
Investasi tersebut di antaranya berwujud Social Security (SS) Tower, yang digagas BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat direalisasikan pembangunannya pada 2017.
SS Tower merupakan properti komersial yang akan dikembangkan dan dioperasikan PT Sinergi Investasi Properti (SIP). PT SIP adalah perusahaan pengembang (developer) properti yang merupakan bentuk investasi penyertaan langsung dana Jaminan Hari Tua (JHT), kelolaan BPJS Ketenagakerjaan, didirikan bersama PT Pembangunan Perumahan (PT PP).
Dirut BPJSTK Agus Susanto mengatakan, gedung ini dibangun di atas lahan milik program BPJS, jadi ini salah satu bentuk optimalisasi lahan yang kami kelola. "Dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp500 miliar, hasil sewa properti ini akan dikembalikan kepada peserta dalam bentuk hasil pengembangan JHT," ujar dia dalam jumpa pers, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
PT SIP adalah perusahaan pengembang (developer) properti yang merupakan bentuk investasi penyertaan langsung dana JHT. Perusahaan ini didirikan BPJS Ketenagakerjaan dengan PT PP Tbk.
Dia menambahkan, PT SIP dipersiapkan sebagai ujung tombak pengembangan investasi properti pada lahan-lahan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan. SS Tower sebagai permulaan, akan banyak properti lain yang akan dikembangkan PT SIP, bahkan properti berwujud perumahan terjangkau bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Semua bentuk pengelolaan dana ini sesuai regulasi dan kami persiapkan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Dia menerangkan, nama Social Security Tower ini tidak lepas dari arti kata Jaminan Sosial, yang merupakan terjemahan langsung dari kata Social Security.
"Desain modern stylish yang unik berbentuk sarang lebah dan nama Social Security, diharapkan menjadi landmark baru Kota Jakarta. Sehingga, akan mendongkrak awareness masyarakat tentang jaminan sosial," ungkap Agus.
Direktur Utama PT Sinergi Investasi Properti, Afdiwar Anwar menjelaskan, pembangunan SS Tower diperkirakan berjalan selama 21 bulan, sehingga akan rampung pada 2019. SS Tower akan memiliki 28 lantai, dengan standar bangunan Grade A dan bersertifikat Green Building Kategori Gold.
SS Tower juga akan dilengkapi fasilitas internet tercepat di Jakarta. Selain itu, posisi yang sangat strategis, terletak di pusat kota dan juga masuk dalam jalur Golden Triangle, juga menjadi nilai lebih dari Social Security Tower ini.
(izz)