Pasokan 120 Ton Bawang Putih Turun, Operasi Pasar Digelar

Rabu, 31 Mei 2017 - 18:07 WIB
Pasokan 120 Ton Bawang...
Pasokan 120 Ton Bawang Putih Turun, Operasi Pasar Digelar
A A A
PONTIANAK - Pasokan bawang putih dari pemerintah mulai masuk ke pasar-pasar di daerah dalam upaya mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok saat Ramadan. Seperti diketahui sebelumnya harga bawang putih sempat melonjak naik menjelang memasuki bulan Ramadan.

Guna mencegah hal itu tak terulang, Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Christiandy Sanjaya beserta Wali Kota Pontianak Sutarmidji memantau langsung pelaksanaan operasi pasar bawang putih yang berlangsung di Pasar Flamboyan dan Pasar Mawar Pontianak. Operasi pasar ini digelar oleh Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama tiga perusahaan swasta yakni PT Maju Sukses Bersama, PT Cahaya Bintang Gemilang, dan PT Tunas Maju Mandiri.

“Hari ini pasokan bawang putih yang didrop sebanyak 120 ton dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Saya berharap mulai hari ini harga bawang putih bisa di bawah Rp38 ribu,” ujar Sutarmidji dalam keterangan resmi, Rabu (31/5/2017).

Namun bila setelah digelarnya operasi pasar ini harga bawang putih masih juga melambung tinggi, dia menerangkan pihaknya masih memiliki stok dan akan menjual secara eceran di bawah harga pasaran. “Kita lihat setelah digelarnya operasi pasar ini, kalau masih harga bawang putih di atas Rp38 ribu, kita akan jual secara eceran. Pemkot punya stok sekitar 20-30 ton. Kita akan ecer, kalau perlu saya akan subsidi di bawah harga pasaran,” tegasnya.

Menurutnya tindakan tersebut diambil untuk mencegah munculnya spekulan-spekulan yang mencari keuntungan dengan menjual di atas patokan harga eceran tertinggi. Dengan demikian, mereka yang menyimpan atau menimbun stok bawang putih dipastikan tidak akan laku terjual.

“Pedagang harus jual di bawah Rp38 ribu. Kalau tidak, kita akan jual eceran lewat koperasi, Pemkot akan mengecer bawang putih dengan harga di bawah harga tertinggi. Kalau perlu kita subsidi di bawah Rp30 ribu,” ancamnya.

Bahkan, dia menegaskan bila masih ada spekulan-spekulan bawang putih, pihaknya akan melibatkan Polresta dengan menurunkan tim untuk menelusurinya. “Kita pasti tindak, kalau memang dia beli dari sini terus dijual dengan harga sangat tinggi, kita sita bawang putihnya,” tegas Sutarmidji.

Diakuinya, persoalan langkanya bawang putih disebabkan tidak adanya produsen yang bisa memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri sehingga sebagian besar harus diimpor dari luar. Apalagi, kebutuhan bawang putih di Kalbar umumnya dan Pontianak khususnya, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Hal ini disebabkan jenis makanan di Pontianak banyak yang menggunakan bawang putih sebagai bahan dasarnya. Meskipun diakui Wali Kota dua periode ini tidak mengetahui persis persentase kebutuhan bawang putih di Pontianak, yang seharusnya sudah bisa diantisipasi.

“Harusnya ini sudah terdeteksi dari awal sehingga tata niaga bawang putih betul-betul menjadi perhatian pemerintah pusat. Apalagi kita di Kalbar pasokan bawang putih tergantung dari luar. Semestinya di Kalbar ini ada agen bawang putih di sini,” paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8065 seconds (0.1#10.140)