Kenaikan USD Tidak Pengaruhi Rupiah untuk Berotot 10 Poin
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) usai libur Hari Lahir Pancasila, pada akhir pekan ini alias Jumat (2/9/2017) mulai berlari. Mata uang NKRI di indeks Bloomberg dibuka menguat 11 poin atau 0,08% ke level Rp13.296 dibanding sebelumnya di Rp13.307 per USD.
Sementara itu, rupiah di data Yahoo Finance pada Jumat ini berotot 17 poin atau 0,13% ke level Rp13.302 per USD, dibanding posisi sebelumnya di Rp13.319/USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Jumat ini, rupiah diperdagangkan di awal hari sebesar Rp13.298 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Jumat (2/6/2017), rupiah dibuka Rp13.311 per USD alias terapresiasi 10 poin dari posisi Rabu (31/5) di level Rp13.321 per USD.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan adanya penguatan apda rupiah seiring minimnya sentimen negatif dari dalam negeri dan antisipasi membaiknya data-data ekonomi yang akan di rilis pada awal bulan Juni.
Sentimen ekonomi ini membuat rupiah tidak terpengaruh oleh menguatnya USD imbas dari naiknya data pekerjaan sektor swasta AS. Indeks USD terhadap sekeranjang mata uang utama naik 0,3% ke 97,197.
Mengutip dari Reuters, Jumat (2/6), hasil ini membuat dolar naik terhadap yen ke 111,68 setelah sempat tergelincir di 111,58. Euro sedikit berubah pada USD1,1217 EUR setelah sempat turun 0,3% pada hari sebelumnya.
Seiring laporan data pekerjaan swasta AS, kini Negeri Paman Sam menunggu laporan non-farm payroll AS bulan Mei. "Jika laporan pekerjaan benar-benar kuat, kita bisa melihat dolar membuat kemajuan signifikan," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities.
Sementara itu, rupiah di data Yahoo Finance pada Jumat ini berotot 17 poin atau 0,13% ke level Rp13.302 per USD, dibanding posisi sebelumnya di Rp13.319/USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Jumat ini, rupiah diperdagangkan di awal hari sebesar Rp13.298 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Jumat (2/6/2017), rupiah dibuka Rp13.311 per USD alias terapresiasi 10 poin dari posisi Rabu (31/5) di level Rp13.321 per USD.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan adanya penguatan apda rupiah seiring minimnya sentimen negatif dari dalam negeri dan antisipasi membaiknya data-data ekonomi yang akan di rilis pada awal bulan Juni.
Sentimen ekonomi ini membuat rupiah tidak terpengaruh oleh menguatnya USD imbas dari naiknya data pekerjaan sektor swasta AS. Indeks USD terhadap sekeranjang mata uang utama naik 0,3% ke 97,197.
Mengutip dari Reuters, Jumat (2/6), hasil ini membuat dolar naik terhadap yen ke 111,68 setelah sempat tergelincir di 111,58. Euro sedikit berubah pada USD1,1217 EUR setelah sempat turun 0,3% pada hari sebelumnya.
Seiring laporan data pekerjaan swasta AS, kini Negeri Paman Sam menunggu laporan non-farm payroll AS bulan Mei. "Jika laporan pekerjaan benar-benar kuat, kita bisa melihat dolar membuat kemajuan signifikan," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities.
(ven)