Berebut Kursi Ketua DK OJK, Wimboh dan Sigit Tampil di DPR
A
A
A
JAKARTA - Dua calon yang akan memperebutkan kursi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni Wimboh Santoso dan Sigit Pramono tampil di depan anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
(Baca Juga: Bos BEI Kritik Calon DK OJK Didominasi BI dan Kemenkeu
Tampil duluan, Wimboh mengatakan, meski dirinya sempat menjadi Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF), tidak bisa dipengaruhi lembaga keuangan tersebut. Justru dia mengklaim dirinya yang mempengaruhi IMF.
"Tidak, saya di IMF promosikan Indonesia dan pengaruhi IMF untuk Indonesia, bukan diintervensi. Ini yang kami lakukan, kita harus pengaruhi IMF untuk kepentingan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (5/6/2017).
(Baca Juga: Jawab Kritik, Sri Mulyani Sebut 14 Calon Komisioner OJK Terbaik
Sementara, Sigit yang merupakan eks Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) mengaku tidak menentang keberadaan OJK, lalu malah daftar jadi anggota dewan komisioner. Kabar itu menurutnya tidak sesuai dengan yang dikatakannya.
"Saya jelaskan yang pertama pada waktu saya dikutip menyampaikan menentang OJK enggak gitu. Justru saya sebagai Ketua Perbanas bahas OJK sejak awal, tidak pernah saya dan Perbanas menentang lahirnya OJK," katanya.
Kemudian ketika Undang-Undang OJK disahkan November 2011, Sigit menyampaikan bahkan dewan komisioner belum terpilih. Waktu itu, dia dan Perbanas melakukan sosialisasi ke bankir di seluruh Indonesia dengan melibatkan Anggota Pansus OJK.
"Dari fakta ini enggak mungkin ada istilah unwanted child. Enggak keluar dari mulut saya, bedakan tak setuju dengan OJK dan berbeda pendapat soal pungutan," pungkasnya.
(Baca Juga: Bos BEI Kritik Calon DK OJK Didominasi BI dan Kemenkeu
Tampil duluan, Wimboh mengatakan, meski dirinya sempat menjadi Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF), tidak bisa dipengaruhi lembaga keuangan tersebut. Justru dia mengklaim dirinya yang mempengaruhi IMF.
"Tidak, saya di IMF promosikan Indonesia dan pengaruhi IMF untuk Indonesia, bukan diintervensi. Ini yang kami lakukan, kita harus pengaruhi IMF untuk kepentingan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (5/6/2017).
(Baca Juga: Jawab Kritik, Sri Mulyani Sebut 14 Calon Komisioner OJK Terbaik
Sementara, Sigit yang merupakan eks Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) mengaku tidak menentang keberadaan OJK, lalu malah daftar jadi anggota dewan komisioner. Kabar itu menurutnya tidak sesuai dengan yang dikatakannya.
"Saya jelaskan yang pertama pada waktu saya dikutip menyampaikan menentang OJK enggak gitu. Justru saya sebagai Ketua Perbanas bahas OJK sejak awal, tidak pernah saya dan Perbanas menentang lahirnya OJK," katanya.
Kemudian ketika Undang-Undang OJK disahkan November 2011, Sigit menyampaikan bahkan dewan komisioner belum terpilih. Waktu itu, dia dan Perbanas melakukan sosialisasi ke bankir di seluruh Indonesia dengan melibatkan Anggota Pansus OJK.
"Dari fakta ini enggak mungkin ada istilah unwanted child. Enggak keluar dari mulut saya, bedakan tak setuju dengan OJK dan berbeda pendapat soal pungutan," pungkasnya.
(akr)