16 Perusahaan Masuk Daftar Tunggu IPO
A
A
A
JAKARTA - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat menerangkan, ada 16 perusahaan yang sudah masuk daftar tunggu untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Semuanya tercatat pada semester I, meski ada yang masuk bulan Juli.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan adanya 16 tambahan perusahaan terbuka maka jumlah emiten bisa menyentuh angka 25. Sebelumnya, sudah ada 9 emiten baru hingga hari ini. "Jadi saat ini sudah ada 25 dikurangi 9, masih ada 16 lagi. Semuanya semester 1 tapi ada yang lewat bulan Juli," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Sementara Hamdi menambahkan ada yang harusnya benar-benar tercatat pada semester I tahun ini sekitar 22 sampai 23 emiten baru. Ukurannya semua terbilang relatif. "Gede? reklatif lah ya. Sektor? tambang ada juga," sambung dia.
Jika dibandingin tahun lalu menurutnya cukup, karena hanya 16 emiten. Saat ini semester I saja sudah lebih dan semester dua kelihatannya sudah cukup banyak yang berminat untuk masuk. Bahkan sebagian sudah mau masukan dokumen. "Nyatakan pake buku Juni. Sampai akhir tahun 35 emiten ya enggak apa-apa dong, 35 sudah bagus," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) menilai, penghimpunan dana di pasar modal terus meningkat. Tercatat, pada periode Januari-April 2017, terdapat 36 emiten (Jan-Apr16: 21 emiten) melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal dengan nilai sebesar Rp46,2 triliun atau meningkat sebesar 108,11% dibandingkan periode yang sama tahun 2016.
Dari 36 emiten yang melakukan penghimpunan dana, terdapat 8 emiten baru. "OJK optimis target 21 emiten baru di 2017 dapat tercapai," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional Triyono di Jakarta.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan adanya 16 tambahan perusahaan terbuka maka jumlah emiten bisa menyentuh angka 25. Sebelumnya, sudah ada 9 emiten baru hingga hari ini. "Jadi saat ini sudah ada 25 dikurangi 9, masih ada 16 lagi. Semuanya semester 1 tapi ada yang lewat bulan Juli," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Sementara Hamdi menambahkan ada yang harusnya benar-benar tercatat pada semester I tahun ini sekitar 22 sampai 23 emiten baru. Ukurannya semua terbilang relatif. "Gede? reklatif lah ya. Sektor? tambang ada juga," sambung dia.
Jika dibandingin tahun lalu menurutnya cukup, karena hanya 16 emiten. Saat ini semester I saja sudah lebih dan semester dua kelihatannya sudah cukup banyak yang berminat untuk masuk. Bahkan sebagian sudah mau masukan dokumen. "Nyatakan pake buku Juni. Sampai akhir tahun 35 emiten ya enggak apa-apa dong, 35 sudah bagus," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) menilai, penghimpunan dana di pasar modal terus meningkat. Tercatat, pada periode Januari-April 2017, terdapat 36 emiten (Jan-Apr16: 21 emiten) melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal dengan nilai sebesar Rp46,2 triliun atau meningkat sebesar 108,11% dibandingkan periode yang sama tahun 2016.
Dari 36 emiten yang melakukan penghimpunan dana, terdapat 8 emiten baru. "OJK optimis target 21 emiten baru di 2017 dapat tercapai," kata Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional Triyono di Jakarta.
(akr)