Menakar Efek Pemilu Inggris terhadap Pebisnis Asia

Jum'at, 09 Juni 2017 - 17:33 WIB
Menakar Efek Pemilu...
Menakar Efek Pemilu Inggris terhadap Pebisnis Asia
A A A
LONDON - Keputusan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May untuk menggelar pemilihan umum (Pemilu) dini diyakini bakal menjadi bumerang. Pasalnya diperkirakan bakal menghasilkan Parlemen yang menggantung -tanpa mayoritas mutlak.

Ketidakpastian membuat poundsterling merosot lebih dari 2% terhadap dolar Amerika Serikat (USD), atau menjadi kejatuhan terbesar pounds dalam satu hari sejak referendum Brexit, tahun lalu. Meski begitu sejauh ini seperti dilansir BBC, Jumat (9/6/2017) belum terimbas terhadap pasar mata uang secara global, maupun pasar saham.

Tapi di Asia, dimana perdagangan saham terlihat mendatar, ketika beberapa perusahaan terpengaruh kondisi di Inggris dan melihat harga saham mereka jatuh. Perusahaan asal Asia dengan investasi besar di Inggris Raya mengalami tekanan atas ketidakpastian politik yang bisa menyulitkan negosiasi Brexit.

Salah satu perusahan terkena imbasnya adalah CKI, Power Assets and CK Hutchison di sektor infrastruktur yang dimiliki oleh miliarder China Li Ka-Shing. Tercatat saham mereka mengalami penurunan hampir 2%. Selain itu ada juga konglomerat properti asal Malaysia YTL, perusahaan transportasi berbasis di Singapura Comfortdelgr yang juga menaruh investasi besar di Inggris Raya.

"Tanpa pertanyaan, ada volatilitas ke depan. Pasar terlihat putus asa terkait semua indikasi apakah kesepakatan Brexit (alias keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa) akan sesuai dengan harapan," ucap seorang analis MUFG Lee Hardman.

Sementara bagi perusahan-perusahan keuangan di Inggris, satu pertanyaan besar yang harus dijawab tentang Brexit adalah apakah mereka harus memindahkan operasional kegiatan bisnis mereka jika kehilangan single markets -masalah atas hak-hak yang disebut Eropa passporting.

Saham utama di Inggris seperti Standard Chartered Bank dan HSBC tergelincir sekitar 1%. Secara keseluruhan pasar saham Asia terlihat masih menguat hingga penutupan sore. Indeks Nikkei Jepang ditutup 0,5% lebih tinggi dan Korea Selatan Kospi naik 0,8%. Bursa saham Australia S & P/ASX 200 adalah datar, komposit Shanghai mengakhiri 0,1% lebih tinggi dan Hong Kong Hang Seng turun 0,3%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7406 seconds (0.1#10.140)