Kemahalan, Pelni Masih Pertimbangkan Pesan Kapal dari Jerman

Senin, 12 Juni 2017 - 12:23 WIB
Kemahalan, Pelni Masih...
Kemahalan, Pelni Masih Pertimbangkan Pesan Kapal dari Jerman
A A A
JAKARTA - PT Pelni (Persero) mengaku sedang mengkaji rencana pengadaan kapal penumpang dari Meyer Werft, sebuah perusahaan galangan kapal asal Jerman. Keduanya telah menandatangani kesepakatan pengadaan kapal pada April 2016.

Direktur Utama Pelni Elfien Guntoro mengungkapkan, saat ini pihaknya masih terus mengkaji rencana tersebut. Pasalnya, dia menilai harga yang ditawarkan perusahaan asal Jerman ini masih terlalu tinggi.

"Kita hanya ditanya mengenai pengadaan kapal penumpang yang dari Meyer, Jerman desain sama usulan harganya masih terlalu tinggi. Jadi kita harus evaluasi kembali dengan harga feasible yang kita hitung," katanya di Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Meyer Werft sendiri menawarkan pengadaan kapal penumpang dengan harga 70 juta euro. Sementara, perseroan menginginkan kapal tersebut dihargai sekitar 50 juta euro.

"Sementara ini usulan mereka paling sedikit 70 juta euro tapi hitungan feasible kami secara komersil hanya 50 juta euro. Memang kapalnya kapal bagus, terlalu bagus kaya kalau Mercy dipakai angkot kan enggak masuk kapalnya, harusnya bukan kapal itu," imbuh dia.

Sebab itu, pihaknya kini juga tengah mencari alternatif pengadaan kapal dari perusahaan galangan kapal lain yang menawarkan harga lebih murah.

"Apa kita coba galangan dari negara lain atau kerja sama dengan dalam negeri supaya kapal yang kita peroleh masih memenuhi standar spesifikasi segala macam, tapi tetap feasible dioperasikan di Indonesia karena tarif kita di dalam negeri masih rendah dibanding harga kapal," terangnya

Elfien menyebutkan, Pelni saat ini tengah melakukan pengadaan tiga kapal baru, salah satunya akan dipesan dari perusahaan asal Jerman tersebut. Tiga kapal tersebut akan menggantikan kapal perseroan yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.

"Rencana ini sementara kemarin Meyer masih satu tapi ada tiga kapal kita evaluasi karena umur di atas 30 tahun. Kita evaluasi kembali tahapan-tahapan penggunaan kapal," ujar dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0697 seconds (0.1#10.140)