Penempatan TKI ke Taiwan Bebas Biaya

Senin, 12 Juni 2017 - 21:29 WIB
Penempatan TKI ke Taiwan Bebas Biaya
Penempatan TKI ke Taiwan Bebas Biaya
A A A
JAKARTA - Kabar gembira bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin ke Taiwan. Pasalnya, penempatan TKI ke Taiwan akan dibuat tanpa biaya alias gratis. Dan saat ini baru tahap pertama yang selanjutnya bakal melakukan pendekatan ke Pemerintah Taiwan untuk memperluas program ini.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Nusron Wahid mengatakan selama ini TKI ke Taiwan dikenakan dua biaya, baik resmi dan tidak resmi. TKI harus membayar Rp18 juta biaya resmi yang selama dia bekerja dianggap sebagai utang. "Selama sembilan bulan gajinya dipotong untuk membayar utang," katanya saat peluncuran Pengiriman TKI Caregiver ke Taiwan secara gratis di kantor BNP2TKI, Senin (12/6/2017).

Nusron menjelaskan, komponen biaya yang ditanggung oleh pengguna meliputi biaya pelatihan, agency fee, ARC, medical check dan asuransi. Selain itu, waktu kerja para TKI juga hanya enam hari per minggu dan jika pada hari minggu dan hari libur nasional, TKI diminta bekerja maka akan diberikan tambahan gaji harian.

Selain itu, cerita Nusron, pungutan yang tidak resmi juga banyak. Misalnya biaya jual beli pekerjaan dan juga biaya pelayanan agency. Oleh karena itu, dengan peluncuran skema baru penempatan TKI ke Taiwan untuk jabatan Caregiver di rumah pasien dan Zero Cost, TKI tersebut tidak perlu lagi menanggung biaya pelatihan, pesawat dan biaya lainnya, dan tidak dikenakan agency fee.

"Pokoknya semuanya bebas biaya dikarenakan biaya penempatannya telah ditanggung oleh pengguna," ungkapnya.

Untuk memaksimalkan program ini, Nusron akan bersilaturahmi dengan para TKI di Taiwan sekaligus merayakan Idul Fitri di sana. Kunjungan tersebut juga akan ia lakukan untuk melobi Pemerintah Taiwan agar mendukung program Zero Cost ini sepenuhnya.

Agar tidak hanya satu agensi saja yang menerapkan Zero Cost namun semua agensi yang ada di Taiwan. "Jadi kalau satu agensi ini bisa memberangkatkan TKI ke Taiwan tanpa biaya mengapa yang lain tidak bisa. Ini akan kita jadikan model agar pengiriman berikutnya pun bisa zero cost,” katanya.

Nusron pun berharap, kedepannya dengan skema baru penempatan TKI Zero Cost ke Taiwan ini mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja perawat. Pasalnya, Taiwan memerlukan 200 orang tenaga perawat di tahun 2017 ini. Adapun gaji mencapai 18.000 dolar Taiwan per bulan dan kontrak kerja selama tiga tahun.

"Zero Cost terhadap TKI Caregiver di rumah pasien akan menjadi model yang diminati pengguna di Taiwan, bukan tidak mungkin dalam tahun ini juga permintaan akan bertambah. Oleh karena itu, peluang ini harus dapat diantisipasi berbagai pihak yang berkepentingan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang berkompeten," ujarnya.

Untuk mensukseskan program ini, BNP2TKI akan mengawasi di lapangan apakah masih ada pungutan atau tidak yang dilakukan si agensi. Jangan sampai, kata dia, di dalam negeri sudah tidak ada ongkos namun sesampainya TKI itu di Taiwan malah diperas dengan modus lain.

Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menjelaskan, program keberhasilan ini berkat koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Taipei, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, Wali Kota Taichung, TETO, PPTKIS dan agensi di Taiwan.

Agusdin juga mengungkapkan, gaji TKI Taiwan juga naik dari 17.000 dolar Taiwan menjadi 18.000 dolar Taiwan. Sementara biaya keberangkatan Rp18 juta akan ditanggung majikan berikut juga agency fee Rp24 juta juga sudah ditanggung pengguna.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1092 seconds (0.1#10.140)