Harga Minyak Anjlok Saat Produksi OPEC Meningkat

Rabu, 14 Juni 2017 - 09:57 WIB
Harga Minyak Anjlok...
Harga Minyak Anjlok Saat Produksi OPEC Meningkat
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia turun satu persen pada awal perdagangan hari ini, ketika data menunjukkan stok minyak Amerika Serikat (AS) terus bertambah. Sementara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan kenaikan produksi, meskipun telah berjanji mengurangi pasokan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/6/2017) harga minyak mentah berjangka Brent berada di level USD48,25 per barel pada pukul 00.39 GMT, atau mengalami penurunan mencapai sebesar 47 sen yang setara dengan 1% dari sesi terakhir. Sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) menyusut 52 sen atau 1,1% menjadi USD45,94 per barel.

Harga minyak balik tertekan ketikan banjir pasokan global terus berlanjut dan menarik harga minyak mentah turun lebih dari 10% sejak akhir Mei, lalu meskipun OPEC terus berupa menjaga keseimbangan pasar. OPEC sendiri akan mengurangi produksi hampir sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) sampai akhir kuartal pertama tahun 2018.

Namun kini konsistensi OPEC dipertanyakan, setelah kelompon produsen minyak dalam sebuah laporan pekan ini menyebutkan bahwa output meningkat 336,000 bpd untuk Mei menjadi 32.14 juta bpd. Banjir pasokan terus terjadi, ditambah peningkatan lanjutan produksi minyak AS yang dalam setahun terakhir telah bertambah 10% untuk 9,3 juta bpd untuk mendekati Arab Saudi.

"Prospek minyak bergantung pada efektivitas pemotongan produksi OPEC di tengah peningkatan pasokan AS. Data inventarisasi malam terakhir menunjukkan persediaan terus bertambah, meskipun pasar mengharapkan keseimbangan," ujar Analis Rivkin Securities William O'Loughlin di Australia.

Data dari American Petroleum Institute menunjukkan pada Selasa (13/6) kemarin bahwa minyak mentah AS bertambah hingga 2.8 juta barel sampai 9 Juni untuk menjadi 511,4 juta dibandingkan dengan harapan untuk penurunan 2.7 juta barel. Dengan persediaan yang berlimpah, permintaan yang kuat diperlukan untuk mendorong pasar, namun ada tanda-tanda perlambatan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4309 seconds (0.1#10.140)