Investasi di China Melambat meski Produksi Pabrik Naik

Rabu, 14 Juni 2017 - 13:18 WIB
Investasi di China Melambat...
Investasi di China Melambat meski Produksi Pabrik Naik
A A A
BEIJING - Produksi pabrik dan penjualan ritel di China pada Mei mengalami kenaikan, namun investasi justru melambat. Hal ini mempekuat pandangan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini segera mulai kehilangan beberapa momentum karena kenaikan biaya pinjaman dan pasar properti yang melambat.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/6/2017) kekhawatiran global tentang China telah kembali muncul sejak lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menurunkan peringkat kredit China pada bulan lalu. Di mana, mereka memperkirakan kekuatan keuangan negara tersebut akan terkikis dalam beberapa tahun mendatang karena pertumbuhan melambat dan utang terus meningkat.

Namun, sebagian besar analis memprediksi hanya sedikit kehilangan momentum dalam beberapa bulan mendatang, terutama karena pemerintah sangat ingin mempertahankan stabilitas pasar ekonomi dan keuangan menjelang perombakan kepemimpinan politik utama di musim gugur.

Data Mei yang dirilis pada hari ini tampaknya memperkuat pandangan konsensus tersebut, dengan produksi pabrik dan penjualan ritel yang solid, dan hanya sedikit mengalami penurunan investasi.

Meski demikian, investasi properti dan konstruksi menunjukkan perlambatan yang jauh lebih tajam setelah beberapa langkah pemerintah dalam beberapa bulan terakhir. Produksi pabrik di China naik 6,5% pada Mei dari tahun sebelumnya, data biro statistik menunjukkan pada hari ini.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan produksi pabrik akan tumbuh 6,3% pada Mei, sedikit di bawah dari April yang sebesar 6,5%. Namun, untuk saat ini aktivitas manufaktur masih tampak didukung oleh ledakan konstruksi sepanjang tahun yang didorong oleh fasilitasi infrastruktur pemerintah dan pasar properti yang memanas.

Pertumbuhan investasi aset tetap melambat menjadi 8,6% dalam lima bulan pertama tahun ini. Diperkirakan akan turun menjadi 8,8% dari 8,9% pada Januari-April. Pertumbuhan investasi swasta melambat menjadi 6,8% pada periode Januari-Mei dari 6,9% dalam empat bulan pertama.

Hal tersebut menunjukkan sedikit melemahnya minat sektor swasta untuk berinvestasi sebagai perusahaan swasta kecil dan menengah. Masih menghadapi tantangan dalam mengakses pembiayaan. Investasi swasta menyumbang sekitar 60% dari keseluruhan investasi di China.

Penjualan ritel lebih optimistis dengan naik 10,7% pada Mei dari tahun sebelumnya, tidak berubah dari April dan di atas ekspektasi analis yang memprediksi adanya kenaikan 10,6% karena perlambatan penjualan mobil.

Penjualan kendaraan di China pada Mei membukukan penurunan back-to-back pertama mereka sejak 2015 setelah pemerintah menurunkan insentif pajak yang mendorong penjualan dan penjualan mobil tahun lalu.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8048 seconds (0.1#10.140)