Unilever Indonesia Bagikan Dividen Rp6,4 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Unilever Indonesia, Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di kantor pusat Perseroan, Grha Unilever. Beberapa agenda rapat di antaranya adalah pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan, dan penetapan penggunaan laba perseroan.
Selanjutnya terkait persetujuan rencana perjanjian pinjaman yang material dari Unilever Finance International AG, Switzerland serta persetujuan atas rencana pembentukan Dana Pensiun Iuran Pasti Perseroan. Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi mengatakan, secara keseluruhan Unilever Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan konsisten, kompetitif, menguntungkan dan berkelanjutan di 2016.
Perseroan mencatat sejumlah pencapaian, di antaranya pertumbuhan penjualan yang meningkat sebesar 9,8 % menjadi Rp 40 triliun, dengan pertumbuhan laba sebesar 9,2% mencapai laba bersih sebesar Rp6,4 triliun. "Di 2016 Perseroan juga telah melakukan investasi strategis sebesar Rp.1,79 triliun untuk mendukung pertumbuhan dalam jangka panjang," kata dia dalam siaran pers, Selasa (20/6/2017).
Lebih lanjut Hemant menjelaskan bahwa kategori Foods and Refreshment mengalami pertumbuhan yang kuat, membukukan penjualan sebesar Rp12.4 triliun. Sementara kategori Home and Personal Care mencatat penjualan sebesar Rp27.7 triliun. Pertumbuhan Unilever Indonesia yang baik ini didorong oleh inovasi, eksekusi yang kuat secara konsisten, dan kedisiplinan dalam mengelola biaya.
Dalam RUPST ini telah disetujui pembagian dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sejumlah Rp460,- per saham atau semuanya berjumlah Rp3,5 triliun. Dalam rapat ini, juga disahkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2016 yang telah dibagikan pada tanggal 22 Desember 2016 sebesar Rp 375,- per saham atau semuanya berjumlah Rp 2,9 triliun kepada pemegang saham yang berhak.
"Dengan demikian, total dividen yang dibagikan kepada pemegang saham untuk tahun buku 2016 adalah sebesar Rp 6,4 triliun atau Rp. 835,- per lembar saham," papar dia.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Perseroan telah melaksanakan pembagian dividen yang tinggi, rata-rata hampir 100% dari laba bersih. Dividen final untuk 2016 akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak selambatnya pada tanggal 20 Juli 2017. Sementara dalam RUPSLB, terdapat dua agenda yang telah disetujui; agenda pertama menyetujui usulan Perseroan untuk memperoleh fasilitas standby loan dari UFI sebesar Rp3 Triliun.
Fasilitas ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan sumber pendanaan alternatif dengan tingkat bunga pinjaman yang kompetitif untuk pinjaman dengan tenor minimum 1 bulan dan maksimum kurang dari 1 tahun selama periode 5 tahun. Sementara pada agenda kedua, rapat menyetujui pembentukan Dana Pensiun Iuran Pasti Perseroan.
Dia mengungkapkan, Unilever akan terus berupaya untuk mewujudkan siklus pertumbuhan bisnis yang baik melalui berbagai langkah strategisnya. Salah satu hal yang akan terus dilakukan adalah melalui investasi pada inovasi dan brand guna menciptakan produk-produk terbaik untuk dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
"Kami percaya konsistensi kami dalam berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru dan menyempurnakan produk-produk yang ada serta didukung oleh pemasaran yang jitu akan semakin menguatkan brand kemudian mendorong pertumbuhan volume yang menguntungkan dan siklus pertumbuhan yang baik di masa-masa mendatang," tutup Hemant.
Selanjutnya terkait persetujuan rencana perjanjian pinjaman yang material dari Unilever Finance International AG, Switzerland serta persetujuan atas rencana pembentukan Dana Pensiun Iuran Pasti Perseroan. Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Hemant Bakshi mengatakan, secara keseluruhan Unilever Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan konsisten, kompetitif, menguntungkan dan berkelanjutan di 2016.
Perseroan mencatat sejumlah pencapaian, di antaranya pertumbuhan penjualan yang meningkat sebesar 9,8 % menjadi Rp 40 triliun, dengan pertumbuhan laba sebesar 9,2% mencapai laba bersih sebesar Rp6,4 triliun. "Di 2016 Perseroan juga telah melakukan investasi strategis sebesar Rp.1,79 triliun untuk mendukung pertumbuhan dalam jangka panjang," kata dia dalam siaran pers, Selasa (20/6/2017).
Lebih lanjut Hemant menjelaskan bahwa kategori Foods and Refreshment mengalami pertumbuhan yang kuat, membukukan penjualan sebesar Rp12.4 triliun. Sementara kategori Home and Personal Care mencatat penjualan sebesar Rp27.7 triliun. Pertumbuhan Unilever Indonesia yang baik ini didorong oleh inovasi, eksekusi yang kuat secara konsisten, dan kedisiplinan dalam mengelola biaya.
Dalam RUPST ini telah disetujui pembagian dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sejumlah Rp460,- per saham atau semuanya berjumlah Rp3,5 triliun. Dalam rapat ini, juga disahkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2016 yang telah dibagikan pada tanggal 22 Desember 2016 sebesar Rp 375,- per saham atau semuanya berjumlah Rp 2,9 triliun kepada pemegang saham yang berhak.
"Dengan demikian, total dividen yang dibagikan kepada pemegang saham untuk tahun buku 2016 adalah sebesar Rp 6,4 triliun atau Rp. 835,- per lembar saham," papar dia.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Perseroan telah melaksanakan pembagian dividen yang tinggi, rata-rata hampir 100% dari laba bersih. Dividen final untuk 2016 akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak selambatnya pada tanggal 20 Juli 2017. Sementara dalam RUPSLB, terdapat dua agenda yang telah disetujui; agenda pertama menyetujui usulan Perseroan untuk memperoleh fasilitas standby loan dari UFI sebesar Rp3 Triliun.
Fasilitas ini bertujuan untuk mendapatkan tambahan sumber pendanaan alternatif dengan tingkat bunga pinjaman yang kompetitif untuk pinjaman dengan tenor minimum 1 bulan dan maksimum kurang dari 1 tahun selama periode 5 tahun. Sementara pada agenda kedua, rapat menyetujui pembentukan Dana Pensiun Iuran Pasti Perseroan.
Dia mengungkapkan, Unilever akan terus berupaya untuk mewujudkan siklus pertumbuhan bisnis yang baik melalui berbagai langkah strategisnya. Salah satu hal yang akan terus dilakukan adalah melalui investasi pada inovasi dan brand guna menciptakan produk-produk terbaik untuk dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
"Kami percaya konsistensi kami dalam berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru dan menyempurnakan produk-produk yang ada serta didukung oleh pemasaran yang jitu akan semakin menguatkan brand kemudian mendorong pertumbuhan volume yang menguntungkan dan siklus pertumbuhan yang baik di masa-masa mendatang," tutup Hemant.
(akr)